Rendahnya minat responden terhadap pembelian apartemen, antara lain, nilai lebih yang didapat dengan membeli rumah tapak, serta ketidaksukaan tinggal di gedung bertingkat tinggi. Alasan lain, kepastian status apartemen.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sektor apartemen di Tanah Air diprediksi masih memerlukan waktu lebih panjang untuk pulih. Selain bukan lagi menjadi prioritas saat ini, pembelian apartemen yang didominasi investor juga cenderung menunggu situasi ekonomi membaik.
Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengemukakan, perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor residensial rumah tapak dan rumah susun seharga maksimal Rp 5 miliar hingga 30 September 2022 menawarkan keuntungan bagi pembeli yang bertransaksi sampai triwulan III-2022. Namun, animo pasar apartemen di triwulan I (Januari-Maret) 2022 cenderung masih lesu.
Dari laporan Colliers Indonesia, pada triwulan I-2022 hanya ada 278 unit apartemen baru yang terjual di Jakarta. Permintaan terhadap apartemen itu menurun bila dibandingkan dengan triwulan IV-2021 yang sebanyak 516 unit. Kondisi itu menimbulkan ketidakpastian terhadap pemulihan pasar apartemen yang selama dua tahun lesu akibat pandemi Covid-19.
Tahun 2022, jumlah apartemen baru yang selesai dibangun diperkirakan 4.423 unit. Adapun pada triwulan I-2022, jumlah unit yang selesai dibangun sebanyak 521 unit. Adapun insentif PPN yang diberikan pemerintah berlaku hanya untuk unit yang siap diserahterimakan (readystock).
”Masih banyak ketidakpastian bagi pasar apartemen. Pembelian apartemen bukan prioritas utama dalam situasi sekarang,” ujar Ferry saat dihubungi di Jakarta, Kamis (21/4/2022).
Ferry menambahkan, profil pembeli apartemen masih didominasi investor. Sementara investor saat ini memiliki banyak pertimbangan terutama dari sisi bunga bank dan harapan marjin keuntungan investasi yang lebih baik dibandingkan bunga deposito. Kondisi sebaliknya terjadi untuk pembeli rumah tapak yang didominasi pengguna (end user).
Investor saat ini memiliki banyak pertimbangan terutama dari sisi bunga bank dan harapan marjin keuntungan investasi yang lebih baik dibandingkan bunga deposito.
”Secara umum, penjualan rumah tapak masih lebih baik. Artinya, pasar sekarang didorong oleh kebutuhan end user,” lanjut Ferry. Ia menambahkan, apartemen berorientasi transit (TOD) secara konsep lebih menarik ke depan meskipun saat ini juga cenderung terpengaruh penurunan pasar.
Kepastian status
Senada dengan hal di atas, Country Manager Rumah.com Marine Novita mengemukakan, minat pembelian apartemen masih akan tertekan setidaknya dalam jangka waktu dekat.
Berdasarkan survei Rumah.com Consumer Sentiment H1-2022 terhadap 1.031 responden dari seluruh Indonesia selama Juli-Desember 2021, responden yang mempertimbangkan untuk membeli hunian dalam waktu satu tahun ke depan sebanyak 98 persen di antaranya memilih hunian rumah tapak, dan hanya 2 persen yang menjadikan apartemen sebagai pilihan utama.
Rendahnya minat responden terhadap pembelian apartemen, antara lain, nilai lebih yang didapat dengan membeli rumah tapak, serta ketidaksukaan tinggal di gedung bertingkat tinggi. Alasan lain, kepastian status apartemen yang akan dibeli, serta tingginya biaya bulanan berupa iuran pemeliharaan lingkungan.
Sejumlah 39 persen responden menyatakan bahwa dengan harga yang sama, rumah tapak memberikan ruang yang lebih luas daripada apartemen. Selain itu, 27 persen responden menilai unit apartemen cenderung tidak bisa diperluas ketika kebutuhan ruang bertambah.
Marine mengemukakan, hak kepemilikan dan hak pengelolaan apartemen bukan urusan yang sederhana. Status kepemilikan apartemen atau rumah susun saat ini diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan Lahan (HPL), Hak Atas Tanah (HAT), Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah yang diterbitkan sebagai tindak lanjut Undang-Undang Cipta Kerja.
”Diperlukan edukasi dan sosialisasi dari pemerintah mengenai aturan baru, diiringi pengawasan di lapangan untuk memberi rasa aman bagi pencari hunian agar melihat apartemen sebagai pilihan yang menarik,” ujarnya dalam keterangan pers.