BUMN Karya Optimistis Banyak Kontrak Baru Tahun Ini
Sejumlah BUMN karya membukukan kontrak-kontrak baru yang naik signifikan pada triwulan I-2022. Peningkatan itu sejalan dengan pemulihan ekonomi setelah terdampak pandemi Covid-19.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Sampai triwulan pertama tahun 2022, sejumlah badan usaha milik negara atau BUMN karya membukukan kontrak-kontrak baru yang naik signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kontrak-kontrak baru tersebut didapatkan dari berbagai pihak, tidak hanya dari pemerintah.
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, misalnya, mengantongi kontrak baru senilai Rp 2,64 triliun. Dalam keterangannya, Rabu (20/4/2022), Direktur Quality, Health, Safety and Enviroment, dan Pemasaran PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wika Gedung), Yulianto menjelaskan, kontrak baru tersebut antara lain adalah pembangunan gedung untuk pengembangan produk dari PT Bio Farma (Persero).
“Selain itu juga revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma, pembangunan Bandara Kediri Fase 2, dan pembangunan ruko pracetak Kota Podomoro Tenjo,” kata Yulianto.
Kontrak baru tersebut didapatkan dari pasar BUMN sebesar 30,57 persen dan swasta 69,42 persen. Pada tahun 2022, Wika Gedung menargetkan kontrak order book senilai Rp 16,16 triliun, terdiri atas target kontrak baru senilai Rp 7,1 triliun dan lanjutan (carry over) dari tahun sebelumnya senilai Rp 9 triliun.
BUMN Karya lain yang telah mengumumkan kontrak barunya antara lain adalah PT PP (Persero) Tbk. PT PP telah membukukan kontrak baru senilai Rp 21,3 triliun pada kuartal pertama 2022 atau naik 29 persen dari periode sama tahun lalu. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk juga membukukan kenaikan kontrak baru sebesar 101 persen menjadi Rp 9,3 triliun.
Emiten lain, yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk, membukukan kontrak baru sebesar Rp 5,7 triliun atau naik 395 persen dari periode sama tahun lalu. PT Adhi Karya (Persero) Tbk membukukan kontrak baru senilai Rp 3,9 triliun, naik 77 persen dari periode sama tahun lalu.
Sementara PT Waskita Beton Tbk memperoleh kontrak baru senilai Rp 1,7 triliun, naik 53 persen dari periode sama tahun lalu. Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael mengatakan, kontrak baru yang didapatkan oleh BUMN Karya pada kuartal pertama 2022 ini masih sesuai dengan targetnya.
“Situasi terburuk sudah berlalu, kami tetap mempertahankan overweight pada sektor ini. Kontrak baru masih seperti dengan target. Inisiatif pemerintah untuk memperbaiki kinerja keuangan BUMN konstruksi dan data pertumbuhan terbaru seperti investasi INA, pembangunan ibu kota baru, juga arus masuk investasi dari tax amnesty kedua akan membawa sentimen positif untuk sektor ini,” demikian kata riset Josua.