Indonesia Fashion Week 2022 diselenggarakan di JCC Jakarta, 13-17 April 2022. Ada banyak desainer lokal yang ikut serta dalam pergelaran IFW 2022.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia Fashion Week 2022 harus menjadi ajang membangun fondasi kekuatan industri fashion Indonesia. Demikian dikatakan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki saat penutupan Indonesia Fashion Week 2022 di Jakarta Convention Center, Minggu (17/4/2022).
Apresiasi tinggi diberikan atas kesuksesan penyelenggaraan IFW yang dihelat Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Tahun ini, IFW mengusung tema ”Magnificent Borneo”. Ini menjadi salah satu upaya pengembangan kualitas dan kuantitas sumber daya sektor kreatif di Provinsi Kalimantan, khususnya untuk mengangkat budaya suku Dayak, Kutai, dan Banjar. Acara ini dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman.
Teten mengatakan, ajang IFW ini telah menyatukan semua elemen penting. Mulai dari desainer fashion, lembaga akademis, usaha kecil, perajin, bisnis, asosiasi, hingga pemerintah.
Menurut Teten, IFW 2022 merupakan penggerak fashion terbesar di Indonesia yang memiliki misi membangun fondasi industri fashion Indonesia. Mulai dari sumber daya manusia hingga infrastruktur dan prasarana yang menunjang lainnya.
”Industri kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Saya berharap agar kerja sama pemerintah dengan dunia usaha untuk mendorong perkembangan sektor fashion terus ditingkatkan,” kata Teten.
Beberapa strategi kebijakan yang dilakukan pemerintah, di antaranya, ialah pengembangan sumber daya manusia, penguatan akses pembiayaan, penguatan dan kemitraan UKM dengan rantai pasok, serta perluasan pasar produk UKM Indonesia.
Seperti diketahui, IFW 2022 diselenggarakan di JCC Jakarta, 13-17 April 2022. Ada banyak desainer lokal yang ikut serta dalam pergelaran IFW 2022.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum APPMI dan Presiden IFW Poppy Dharsono mengungkapkan bahwa IFW kali ini memang tidak semeriah penyelenggaraan IFW tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19.
”Tahun ini, IFW dikunjungi sekitar 3.000 orang dengan nilai transaksi sebesar Rp 30 miliar. Sebelum pandemi, biasanya dikunjungi puluhan ribu orang dengan transaksi seratusan miliar rupiah,” kata Poppy.
Meski demikian, Poppy berharap melalui spirit IFW 2022 akan menjadi awal yang baik bagi pelaku fashion untuk bangkit kembali dari keterpurukan selama dua tahun akibat pandemi.
”Kami juga berharap agar acara ini bisa membawa perbaikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional dalam fase normal baru,” ujar Poppy.