PT Astra International Tbk membeli saham baru PT Medikaloka Hermina senilai Rp 45 miliar melalui ”private placement”. Hermina akan menggunakan dana segar itu untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Astra International Tbk memperkuat bisnisnya dalam bidang kesehatan. Setelah menyuntikkan dana untuk perusahaan rintisan penyedia layanan kesehatan daring Halodoc, Astra menjadi pemegang saham PT Medikaloka Hermina Tbk, operator jaringan rumah sakit Hermina.
Pada April 2021, Astra menyuntikkan modal Rp 508 miliar untuk Halodoc. Menurut keterangan Medikaloka Hermina, Astra telah membeli saham baru senilai Rp 45 miliar. Transaksi ini dilakukan melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement.
”Pihak yang membeli saham baru adalah PT Astra International Tbk. Jumlah saham yang diterbitkan 30 juta lembar dengan harga Rp 1.500 per saham,” demikian diungkapkan Direktur Hermina, Julisar Khiat, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/4/2022).
Dana segar itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Dengan demikian, setelah pelaksanaan aksi korporasi tersebut, jumlah saham Hermina bertambah dari 14,89 miliar menjadi 14,92 miliar saham. Saham baru itu diterbitkan pada Rabu (6/4/2022) dan dicatatkan pada Kamis (7/4/2022) di BEI.
Pada akhir perdagangan kemarin, saham Astra International naik 1,45 persen menjadi Rp 7.000, sementara saham Hermina naik 2,36 persen menjadi Rp 1.300 per saham.
Emiten dalam bidang kesehatan lainnya, PT Prodia Widyahusada Tbk yang mengelola laboratorium Prodia, mengumumkan akan membagikan dividen dari sebagian laba bersih tahun 2021.
Dividen yang diberikan mencapai Rp 372 miliar atau setara dengan 60 persen laba bersih Prodia selama 2021 yang mencapai Rp 621 miliar. Dengan demikian, setiap saham akan mendapatkan dividen tunai Rp 397. Pada 2021, pendapatan bersih Prodia naik 41 persen dari Rp 1,87 triliun menjadi Rp 2,65 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI, akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen di pasar regular dan negosiasi jatuh pada (18/4/2022), sementara di pasar tunai pada (20/4/2022). Sementara tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak mendapatkan dividen jatuh pada (20/4/2022). Pembagian dividen akan dilakukan pada 6 Mei mendatang.
Sementara itu, PT United Tractors Tbk (UT) memutuskan membagikan dividen tunai senilai total Rp 4,6 triliun. Dividen itu setara dengan 45 persen perolehan laba bersih pada tahun 2021 yang sebesar Rp 10,3 triliun. Adapun pendapatan UT mencapai Rp 79,46 triliun atau naik 31,67 dibandingkan dengan perolehan pada tahun 2020 yang mencapai Rp 60,34 triliun.
Setiap satu saham United Tractors akan mendapatkan dividen Rp 1.240. Sebesar Rp 335 per saham atau total Rp 1,2 triliun telah didistribusikan sebagai dividen interim pada Oktober lalu. Sisanya, Rp 905 per saham atau Rp 3,4 triliun akan dibagikan pada 11 Mei 2022.
”Dalam membagikan dividen, United Tractors menyesuaikan dengan kondisi kas dan arus kas perusahaan serta rencana ke depan terkait dengan alokasi belanja modal dan proyek investasi,” kata Direktur UT Iwan Hadiantoro dalam keterangannya secara dalam jaringan (daring) Jumat (8/4/2022).
Iwan menjelaskan, belanja modal yang dialokasikan oleh UT pada tahun 2022 mencapai Rp 11,49 triliun. Jumlah ini naik empat kali lipat dibandingkan dengan tahun 2021. Sebagian besar belanja modal ini akan dialokasikan untuk mendukung bisnis pertambangan dan sisanya akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis lainnya.
Sementara itu, emiten pakan ternak PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk merencanakan pembagian dividen tunai dengan nilai total Rp 697 miliar. Artinya, setiap satu saham mendapatkan Rp 60. Pembagian dividen itu sekitar 35 persen dari laba yang didapatkan sepanjang 2021 yang sebesar Rp 2,02 triliun. Rencana pembagian dividen tersebut sudah disetujui dalam Rapat Pemegang Pemegang Saham.
Menurut keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi adalah pada 14 April 2022, sementara di pasar tunai tanggal cum dividen jatuh pada 19 April 2022.