Perusahaan Hong Kong Jadi Pembeli Siaga ”Right Issue” Merdeka Copper
PT Merdeka Copper Gold Tbk akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu untuk menambah modal. Produsen baterai listrik Hongkong Brunp dan Catl Co Limited akan menjadi pembeli siaganya.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten pertambangan PT Merdeka Copper Gold Tbk bersiap menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue untuk menambah modal. Produsen emas dan tembaga itu akan menerbitkan saham baru sebanyak 1,2 miliar saham.
Dari keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/4/2022), Sekretaris Perusahaan PT Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri menyatakan, setiap pemegang 9.401 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 18 April pukul 16.00 berhak atas 495 saham baru.
Harga pelaksanaan right issue tersebut sebesar Rp 2.830 per saham. Dengan demikian, dana yang berpotensi diterima oleh Merdeka Copper Gold melalui aksi korporasi itu diharapkan mencapai Rp 3,4 triliun.
Beberapa pemegang saham lama Merdeka Copper Gold, yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dengan kepemilikan saham 18,29 persen, lalu PT Mitra Daya Mustika dengan 12,87 persen saham, serta PT Suwarna Arta Mandiri dengan 6,05 persen saham, menyatakan tidak akan mengambil haknya. Adapun hak ketiga pemegang saham itu akan dialihkan kepada Hongkong Brunp dan Catl Co Limited (Brunp).
Brunp sudah menyatakan akan berkomitmen melaksanakan seluruh hak yang dialihkan kepadanya. Brunp yang merupakan perusahaan produsen baterai listrik juga menjadi pembeli siaga seluruh sisa saham baru sebanyak 757 juta saham.
Adapun modal segar itu akan digunakan untuk beberapa keperluan, seperti menyuntik modal kepada PT Bumi Suksesindo, serta untuk PT Batutua Tembaga Raya yang juga untuk keperluan modal kerja.
Sementara itu, PT Pelita Samudera Shipping Tbk mengalihkan sebagian saham treasury dengan program kepemilikan saham manajemen dan karyawan. Rencana tersebut telah disetujui dalam keputusan direksi pada Senin (4/4/2022).
Akan tetapi, rencana pengalihan sebagian saham treasury tersebut masih harus mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham yang akan dilakukan dalam rapat umum pemegang saham tahunan pada 12 Mei mendatang.
Dalam aksi korporasi ini, jumlah saham treasury yang akan dialihkan mencapai 120 juta saham. Sebelumnya, Pelita Samudera juga telah melaksanakan beli balik saham pada periode 17 Juni hingga 4 April 2022. Saham yang berhasil dibeli balik mencapai 167.596.800 saham.