Presiden melepas tujuh kontainer pinang biji seberat 126 ton dengan nilai mencapai Rp 4,069 miliar untuk diekspor ke Pakistan. Negara seperti India, China, Thailand, dan Iran juga disebut banyak membutuhkan pinang biji.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK
·4 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Presiden Joko Widodo berharap volume ekspor pinang biji bisa terus meningkat. Untuk itu, Presiden memerintahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyiapkan varietas yang unggul, baik, dan memiliki kualitas bagus. Tahun lalu, nilai ekspor pinang biji dari seluruh Tanah Air mencapai lebih dari Rp 5 triliun.
”Kita harapkan ini akan menjadi salah satu juga komoditas unggulan kita kalau kita kelola dengan manajemen modern, manajemen yang lebih baik,” ujar Presiden Jokowi dengan didampingi Ny Iriana Joko Widodo ketika melepas ekspor tujuh kontainer komoditas pinang biji seberat 126 ton di pabrik CV Indokara, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Kamis (7/4/2022).
Dari total nilai ekspor pinang biji sebesar Rp 5 triliun, ekspor pinang Jambi pada 2021 sebanyak 73.716 ton dengan nilai mencapai Rp 2,039 triliun. Selama 2021–2022, Kementerian Pertanian juga mencatat 60 perusahaan melakukan ekspor buah pinang melalui Jambi.
Menurut Presiden, pinang biji adalah komoditas yang dibutuhkan di sejumlah negara dan Jambi merupakan salah satu provinsi penghasil pinang di Indonesia.
”Di seluruh Tanah Air ada 152.000 ribu hektar lahan kita yang ditanami pohon pinang, dan 22.000 hektarnya berada di Provinsi Jambi. Ini adalah sebuah komoditas ekspor yang banyak dibutuhkan di Thailand, Iran, India, China, Pakistan, dan kita harapkan ini nanti akan menjadi sebuah komoditas ekspor dalam jumlah yang besar,” ujar Presiden.
Pada kesempatan tersebut, tujuh kontainer pinang biji seberat 126 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp 4,069 miliar dilepas Kepala Negara untuk diekspor ke Pakistan. Kementerian Pertanian mencatat ekspor komoditas pinang Jambi pada Januari hingga Maret 2022 sebanyak 17.174 ton dengan nilai mencapai Rp 416,4 miliar.
”Tadi saya sudah perintahkan Menteri Pertanian agar menyiapkan varietas yang unggul, yang baik, yang memiliki kualitas yang bagus, nantinya bijinya dan kita harapkan, kita bisa mengekspor dalam jumlah yang lebih besar lagi,” tambah Presiden Jokowi.
Turut mendampingi Presiden dan Ny Iriana dalam pelepasan ekspor tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jambi Al Haris, dan Bupati Muaro Jambi Masnah Busro.
Perluasan
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Ali Jamil, dalam pernyataan tertulis di laman Kementerian Pertanian, pada akhir Februari lalu, menyebut bahwa kegiatan perluasan pinang tahun 2021 telah terealisasi antara lain di Aceh seluas 150 hektar. Perluasan di Aceh meliputi luasan 70 hektar di Kabupaten Aceh Utara, 30 hektar di Kabupaten Aceh Timur, dan 50 hektar di Kabupaten Pidie Jaya.
Selain itu, perluasan pinang juga dilakukan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, seluas 100 hektar. Di Jambi, perluasan perkebunan pinang dilakukan di Kabupaten Kubu Raya seluas 50 hektar dan Tanjung Jabung Timur seluas 100 hektar.
Pada 2022, sesuai arahan Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian, kegiatan perluasan pinang di Jambi terus dilakukan menyasar lahan seluas 300 hektar, antara lain Kabupaten Muaro Jambi seluas 100 hektar, Kabupaten Tanjung Jabung Barat seluas 100 hektar, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluas 100 hektar.
Pemerintah juga mengawal penerapan sistem jaminan mutu dan pengembangan standar produk seperti kaji ulang SNI (standar nasional Indonesia), sosialisasi, dan monitoring penerapan terhadap pemenuhan persyaratan SNI. Hal ini bertujuan memberikan jaminan dan perlindungan bagi masyarakat, memberikan jaminan kepastian hukum bagi produsen, mempermudah penelusuran kembali dari kemungkinan terjadinya penyimpangan, dan meningkatkan daya saing.
Pinang termasuk komoditas ekspor yang cukup potensial. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 yang diolah Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, volume ekspor buah pinang sebanyak 215.260.804,84 kilogram dengan nilai 375.461.082,95 dolar AS. Sedangkan untuk tujuan negara ekspor pinang antara lain Thailand, Iran, Pakistan, India, Singapore, Myanmar, Bangladesh, Vietnam, dan Sri Lanka.
Luas areal pinang Perkebunan Rakyat, Besar Negara dan Besar Swasta menurut provinsi dan keadaan tanaman tahun 2021 adalah seluas 151.027 hektar, produksi 65.483 ton, dan produktivitas 641 kilogram/hektar. Jumlah petani adalah sebanyak 308.124 kepala keluarga.