logo Kompas.id
EkonomiKenaikan Pungutan Ekspor...
Iklan

Kenaikan Pungutan Ekspor Kelapa Sawit Bisa Genjot Penerimaan Negara

Langkah pemerintah menaikkan tarif pungutan ekspor minyak sawit mentah atau CPO dan produk turunannya dianggap jadi salah satu strategi meningkatkan penerimaan. Situasi harga dinilai membuka celah bagi langkah tersebut.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
· 3 menit baca
Petani memanen kelapa sawit di Desa Rumah Sumbul, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (1/8/2018). Kelapa sawit menjadi penopang ekonomi desa.
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Petani memanen kelapa sawit di Desa Rumah Sumbul, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (1/8/2018). Kelapa sawit menjadi penopang ekonomi desa.

JAKARTA, KOMPAS — Kenaikan tarif ekspor dinilai tidak akan terlalu signifikan menahan laju ekspor kelapa sawit dan produk turunannya. Langkah pemerintah menaikkan batas atas pungutan ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya justru dianggap menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan penerimaan negara.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal berpendapat, meroketnya harga minyak goreng tidak bisa dijadikan dasar untuk menghambat ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya. Pasalnya, krisis minyak goreng lebih disebabkan oleh buruknya rantai pasok di Indonesia.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000