Emiten Menara Bukukan Kinerja Positif di Tahun 2021
Emiten penyedia menara telekomunikasi, yakni PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, mengumumkan kenaikan laba bersih sebesar 53,4 persen tahun lalu. Sejumlah emiten mencatatkan kinerja baik seiring pemulihan ekonomi.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia melaporkan kinerja keuangan yang bagus seiring dengan pemulihan ekonomi di sepanjang tahun 2021. Kinerja positif emiten dari berbagai sektor dinilai mencerminkan perekonomian yang sudah membaik setelah tertekan akibat pandemi Covid-19.
Emiten penyedia menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, misalnya, mengumumkan kenaikan laba bersih 53,4 persen, yakni dari Rp 1 triliun tahun 2020 menjadi Rp 1,55 triliun di tahun 2021. Dalam laporannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/3/2022), Tower Bersama Infrastructure menyebutkan, ada kenaikan pendapatan sebesar 15,99 persen dari Rp 5,3 triliun menjadi Rp 6,1 triliun.
Pendapatan terbesar Tower Bersama Infrastructure diperoleh dari sewa menara oleh pihak ketiga, yakni perusahaan operator selular PT Telekomunikasi Selular sebesar Rp 2,2 triliun, PT Indosat Tbk sebesar Rp 1,33 triliun, PT XL Axiata Tbk Rp 975 miliar, PT Hutchison 3 Indonesia sebesar Rp 916 miliar, dan PT Smartfren Telecom Tbk sebesar Rp 439,7 miliar.
Sisanya merupakan sumber pendapatan dari klien lain yang mencapai Rp 48 miliar. Selain itu, aset Tower Bersama Infrastructure juga naik 14 persen, yakni dari Rp 36,5 triliun menjadi Rp 41,87 triliun.
Sementera itu, perusahaan sejenisnya, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, juga membukukan kinerja yang baik di tahun 2021. Laba bersih Mitratel naik 129 persen dari Rp 602 miliar menjadi Rp 1,38 triliun pada 2021. Pendapatan Mitratel naik 11 persen dari Rp 6,18 triliun menjadi Rp 6,87 triliun.
Sementara itu, emiten lain, yakni perusahaan distributor bahan bakar minyak dan penyedia solusi logistik, PT AKR Corporindo Tbk, mengumumkan kenaikan laba bersih sebesar 20 persen dari Rp 925 miliar pada 2020 menjadi Rp 1,1 triliun sepanjang 2021.
Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Utama AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo menjelaskan, peningkatan laba bersih itu dihasilkan dari pertumbuhan pendapatan AKR Corporindo yang naik 45 persen dari Rp 17,7 triliun tahun 2020 menjadi Rp 25,7 triliun pada 2021. ”Tahun 2021 lalu juga ditandai dengan kenaikan harga minyak dan bahan kimia,” kata Haryanto.
Adapun emiten-emiten perkebunan kelapa sawit mencatatkan kinerja positif seiring dengan kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO). PT Sinarmas Agro Resources dan Technology Tbk, misalnya, membukukan kinerja bagus pada 2021. Laba bersih Sinarmas Agro naik 84 persen dari Rp 1,6 triliun menjadi Rp 2,88 triliun sepanjang 2021.
Analis memperkirakan kinerja keuangan emiten sawit masih akan terus moncer pada tahun ini. Juan Harahap, analis Mirae Aset Sekuritas, dalam risetnya menyatakan, kinerja PT Astra Agro Lestari Tbk masih akan menguat setelah membukukan kinerja solid tahun lalu.