Di pasar saham, harga saham emiten-emiten yang bergerak dalam bidang kelapa sawit terus naik. Kinerja keuangannya juga bagus karena ditopang kenaikan harga sawit.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga awal bulan ketiga 2022 ini, harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) masih menunjukkan tren naik. Bahkan, pada pekan lalu, harganya sempat mencapai 7.500 ringgit Malaysia per ton, sebelum ditutup pada harga 6.808 ringgit Malaysia per ton yang merupakan level harga penutupan tertinggi sejak 1980. Harga CPO global naik sekitar 60 persen dalam satu tahun terakhir ini.
Salah satu faktor pendorong kenaikan harga CPO pda kuartal pertama ini ialah fenomena alam La Nina yang masih akan berlangsung hingga kuartal pertama 2022. La Nina menyebabkan pasokan CPO akan berkurang.
Di pasar saham, harga saham emiten-emiten yang bergerak dalam bidang sawit pun terus naik. Kinerja keuangannya juga bagus karena ditopang kenaikan harga sawit.
Bahkan analis memperkirakan kinerja keuangan emiten sawit masih akan terus moncer pada tahun ini. Juan Harahap, analis Mirae Aset Sekuritas, dalam risetnya pekan ini mengemukakan, kinerja PT Astra Agro Lestari Tbk masih akan menguat setelah membukukan kinerja solid tahun lalu.
Total pendapatan Astra Agro sepanjang 2021 naik 29,29 persen menjadi Rp 24,32 triliun. Laba bersihnya melonjak hingga 136,6 persen dari Rp 833 miliar menjadi Rp 1,97 triliun. ”Kami memperkirakan produksi CPO akan lebih tinggi dan berlanjut pada 2022 dengan total pertumbuhan 2,9 persen dari tahun lalu. Asumsi ini didorong oleh produksi tandan buah segar yang lebih tinggi sebesar 3,4 persen dari tahun lalu pada 2022. Oleh karena itu, kami memproyeksikan laba bersih pada 2022 akan mencapai Rp 2,3 trilun,” tutur Juan.
Perkiraan itu ditopang oleh beberapa asumsi, seperti hasil tandan buah segar dan area tanam Astra Agro tertinggi di antara emiten sawit yang diriset Mirae, juga harga CPO yang menguntungkan pada 2022 ini. Harga saham Astra Agro pada Jumat (4/3/2022) ditutup pada Rp 12.625, dalam satu pekan sudah naik 10 persen dan 32 persen sejak awal tahun.
London Sumatera
Sementara itu, Muhammad Wafi, analis Bahana Sekuritas, dalam risetnya menyebutkan kinerja PT PP London Sumatera Indonesia Tbk juga akan baik. CPO yang dihasilkan oleh London Sumatera juga tinggi, serta keadaan neraca keuangan yang baik dengan tidak ada utang.
Wafi memperkirakan, pada 2021 London Sumatera akan dapat menghasilkan 17,2 ton tandan buah segar per hektar. Harga CPO yang bagus juga akan membuat margin operasi London Sumatera semakin membaik. Adapun harga saham London Sumatera pada akhir pekan ini ditutup naik 1,3 persen menjadi Rp 1.535, naik 7 persen dalam satu pekan dan 29 persen sejak awal tahun lalu.