Produksi ponsel pintar 5G masih dibayangi kekhawatiran kekurangan pasokan komponen.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Produsen gawai terus berupaya memproduksi dan memasarkan ponsel pintar berteknologi 5G dengan harga yang semakin terjangkau. Kendati demikian, produksi ponsel pintar 5G masih dibayangi kekhawatiran kekurangan pasokan komponen.
Marketing Director Realme Indonesia Palson Yi di sela-sela peluncuran ponsel pintar seri Realme 9 Pro, Rabu (16/2/2022), di Jakarta, mengatakan, uji coba layanan telekomunikasi seluler 5G sudah dilakukan oleh operator telekomunikasi di Indonesia. Mereka juga telah meluncurkan secara komersial layanan 5G. Inovasi cip yang menunjang teknologi 5G semakin bermunculan dengan performa yang lebih baik dibandingkan 4G LTE.
”Meski adopsi layanan telekomunikasi seluler 5G masih terbilang rendah di Indonesia, kami optimistis layanan itu potensial pada masa depan,” ujarnya menjelaskan alasan di balik rilis ponsel pintar Realme 9 Pro+ yang termasuk ponsel pintar 5G.
Palson mengatakan, meski termasuk ponsel pintar 5G, ponsel pintar Realme 9 Pro+ tetap dipatok dengan harga mulai dari sekitar Rp 5 juta. Tujuannya agar bisa diterima oleh segmen konsumen kelas menengah. Pada tahun 2022, Realme juga menargetkan penjualan ponsel pintar untuk segmen kelas menengahnya mencapai 30 persen dari total penjualan.
Menurut dia, Realme telah hadir di pasar ponsel pintar Indonesia sejak tiga tahun lalu. Dua tahun lagi, produsen ponsel pintar asal China ini menargetkan bisa menjadi produsen teratas di pasar Indonesia. Strategi utamanya adalah menawarkan spesifikasi ponsel pintar untuk segmen kelas menengah yang merupakan segmen konsumen terbesar di Tanah Air.
Jaringan telekomunikasi seluler berteknologi 5G secara komersial pertama kali diluncurkan April 2019 di Korea Selatan dan Amerika Serikat. Peluncuran ini disertai dengan rilis ponsel pintar yang mendukung. Pada paruh pertama 2020, rilis ponsel pintar 5G mulai marak di sejumlah negara. Di Indonesia, peluncuran komersial layanan telekomunikasi seluler 5G baru dilakukan setahun kemudian, yakni sekitar pertengahan tahun 2021.
Sementara itu, associate market analyst untuk perangkat di International Data Corporation (IDC) Indonesia, Vanessa Aurelia, mengatakan, sejak triwulan III-2021, ada kecenderungan produsen ponsel pintar lebih fokus pada produksi ponsel pintar 5G. Pangsa pasar ponsel pintar 5G di Indonesia telah meningkat menjadi sekitar 7 persen pada triwulan itu.
”Karena produsen semakin fokus ke ponsel pintar 5G, itu membuat harga ponsel pintar 5G di pasar Indonesia semakin terjangkau oleh semua segmen,” ujar Vanessa.
Temuan riset IDC Indonesia, pada triwulan III-2021, harga ponsel pintar 5G sudah ada yang sekitar 400 dollar AS atau sekitar Rp 5 juta per unit di pasar. Harga itu turun sekitar 27 persen dibandingkan triwulan II-2021. Pada saat ini, di pasar sudah ada ponsel pintar 5G yang dijual dengan harga sekitar Rp 3 juta per unit.
Pada tahun lalu, dia menyebut, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membuat penutupan pusat ritel di Jawa dan Bali mengakibatkan penjualan ponsel pintar tumbuh lambat. Meski PPKM sudah dilonggarkan pemerintah sejak September 2021, dia mengatakan, masih ada kekhawatiran kekurangan pasokan komponen yang berdampak pada produksi dan pengiriman ponsel pintar sampai ke konsumen.
Secara global, hasil riset IDC menyatakan, sepanjang tahun 2021, pengiriman ponsel pintar hanya naik 5,7 persen dibandingkan tahun 2020, yakni menjadi 1,3 miliar unit. Sepanjang tahun itu, lima produsen ponsel pintar teratas tetap diisi oleh Samsung, Apple, Xiaomi, Oppo, dan Vivo.
Pada triwulan IV-2021, dari hasil riset IDC ditemukan ada penurunan pengiriman 3,2 persen. Group Vice President IDC Ryan Reith, seperti dikutip dari gsmarena.com pada akhir Januari 2022, berpendapat, permintaan terhadap ponsel pintar secara global tetap kuat. Apalagi, konsumen semakin tertarik pada gawai 5G. Akan tetapi, sampai paruh kedua tahun 2021, masalah kekurangan pasokan komponen masih membayangi produsen. Dia memperkirakan, hal itu akan berlanjut sampai paruh pertama tahun 2022.