Emiten pengelola jaringan Rumah Sakit Siloam berencana memecah nilai nominal sahamnya agar lebih terjangkau investor ritel. Sementara Provident Agro dan Mitra Keluarga berencana membeli kembali (”buy back”) sahamnya.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten pengelola jaringan Rumah Sakit Siloam, PT Siloam International Hospitals Tbk, berencana memecah nilai nominal sahamnya atau stock split. Aksi korporasi ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham Siloam. Sementara itu, emiten bidang pertanian dan agro industri, PT Provident Agro Tbk, akan membeli balik sebagian sahamnya.
”Stock split akan dilakukan dengan rasio 1:8,” demikian keterangan dari Sekretaris Perusahaan PT Siloam International Hospitals Tbk, Lufy Setia, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/2/2022).
Selain menjadi lebih likuid, manajemen Siloam juga berharap harga saham menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel melalui pemecahan saham tersebut. Dengan demikian, semakin banyak investor yang memegang saham Siloam.
Dengan rasio 1:8 ini, nilai nominal saham Siloam yang semula Rp 100 per saham akan berubah menjadi Rp 12,5 per saham. Pada pertegahan perdagangan, Jumat (11/2/2022), harga saham Siloam turun 0,31 persen menjadi Rp 7.925 per saham.
Setelah pecah saham, jumlah saham Siloam akan bertambah dari 1.625.765.625 menjadi 13.006.125.000 saham. Rencana pemecahan saham ini akan diajukan pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 22 Maret 2022.
Sementara itu, emiten yang bergerak dalam bidang pertanian dan agro industri PT Provident Agro Tbk menyatakan akan membeli balik sahamnya. Sekretaris Perusahaan Provident Lim Na Lie menjelaskan kepada BEI, Provident akan membeli kembali sahamnnya sebanyak 110 juta saham.
Dalam keterangan mengenai aksi korporasi ini dijelaskan, jumlah tersebut setara dengan 1,55 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Provident. ”Pembelian kembali saham merupakan salah satu bentuk usaha perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham,” demikian penjelasan dari manajemen Provident.
Dana yang dipersiapkan untuk membeli balik saham itu mencapai Rp 78,41 miliar. Dampaknya, aset dan ekuitas Provident akan menurun. Walaupun demikian, tidak ada dampak negatif yang bersifat material terhadap kegiatan usaha yang dilakukan oleh Provident.
Pembelian kembali saham ini akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu maksimal 18 bulan dari 22 Maret hingga 22 September 2022. Rencana ini akan dibahas dalam RUPS tahunan, 22 Maret nanti.
Mitra Keluarga mempersiapkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk pembelian kembali 200 juta saham.
Emiten rumah sakit lainnya, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, juga berencana membeli balik sahamnya. Mitra Keluarga mempersiapkan dana Rp 500 miliar untuk pembelian kembali 200 juta saham. Pembelian kembali saham ini akan dilakukan pada 11 Februari hingga 10 Mei 2022.
”Buy back saham ini akan mengunakan kas internal sehingga tidak akan membutuhkan pembiayaan tambahan dan tidak berdampak signifikan kepada penurunan pendapatan,” kata Direktur Mitra Keluarga Joyce V Handajani.