Informasi Berkala Penjualan Tiket Penting untuk Pemetaan Akomodasi
Total penjualan tiket MotoGP Mandalika perlu diumumkan secara berkala. Hal itu untuk efisiensi dan memudahkan penyiapan akomodasi bagi para penonton.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Ketersediaan akomodasi menjadi hal yang krusial dalam penyelenggaraan ajang balap MotoGP di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Maret 2022 mendatang. Apalagi dengan target penonton hingga 100.000 orang. Hanya saja, diperlukan informasi berkala tentang total penjualan tiket agar proses penyediaan akomodasi bisa lebih fokus.
Menurut data Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, total kamar yang tersedia di Lombok saat ini mencapai sekitar 22.000 unit. Jumlah itu mencakup hotel berbintang, hotel nonbintang, homestay, sarana hunian pariwisata, area camping ground, rusun, villa, dan bungalo.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi, dari total kamar yang tersedia, belum semuanya dipesan. Baru hotel berbintang di kawasan Mandalika, Mataram, dan Senggigi. Sementara yang belum, antara lain, tersebar di Tiga Gili dan Senaru (Lombok Utara), Sembalun (Lombok Timur), Ekas (Lombok Timur), Sekotong (Lombok Barat), dan juga desa wisata yang ada.
Pemetaan kemudian dilakukan pemerintah daerah untuk mengetahui data pasti akomodasi-akomodasi yang belum terisi tersebut. Dibentuk tim yang kemudian berkeliling ke kawasan-kawasan wisata di Pulau Lombok.
Secara keseluruhan, jika dibandingkan dengan target penonton yang mencapai 100.000 orang, jumlah kamar yang tersedia masih jauh dari cukup. Hal itu membuat pemerintah daerah bersama pihak terkait lain juga menjajal alternatif akomodasi lain, seperti memanfaatkan rumah warga hingga rencana menggunakan kapal.
Upaya pemetaan dinilai bagus. Akan tetapi, menurut Ketua Asosiasi Hotel Gili (GHA) Lalu Kusnawan, akan sulit untuk fokus jika belum ada data pasti berapa tiket yang sudah terjual.
”Mapping (pementaan akomodasi) sekarang tidak ada pegangan. Harusnya ada sumber data (penjualan tiket) yang jadi acuan, bukan target (penonton),” kata Kusnawan. Saat ini berbagai pihak sibuk menyatakan bahwa Lombok kekurangan kamar. Akan tetapi, hal itu hanya berdasarkan target, bukan angka real penjualan tiket.
Oleh karena itu, Kusnawan berharap pihak terkait, dalam hal ini PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) ataupun Mandalika Grand Prix Association (MGPA), bisa membuka data jumlah tiket terjual setiap hari secara real time.
Pementaan akomodasi sekarang tidak ada pegangan. Harusnya ada sumber data penjualan tiket yang jadi acuan, bukan target penonton.
Pihak MGPA terakhir mengumukan penjualan tiket pada Kamis (6/1/2022) lalu bersamaan dengan mulai dijualnya tiket MotoGP di sejumlah platform daring. Saat itu, Wakil Direktur MGPA Cahyadi Wanda mengatakan, khusus kategori Premiere Class seharga Rp 15 juta untuk tiga hari terjual sebanyak 900 tiket hanya dalam beberapa jam.
Sementara untuk kategori lain, seperti general admission, standar grandstand, premium grandstand, dan deluxe class, hingga saat belum diumumkan. ”Tetapi kita sudah on track untuk mengisi seluruh kapasitas (62.534 penonton per hari),” kata Cahyadi saat kunjungan Presiden Joko Widodo pertengahan Januari lalu.
Tingkat okupansi
Menurut sejumlah pengelola hotel di Mandalika dan Mataram, khusus untuk MotoGP, semua kamar telah terpesan. ”Tidak hanya MotoGP, untuk tes pramusim pada Februari ini, semua kamar kami juga sudah dipesan,” kata Front Office Leader Sima Hotel Mandalika Lalu Wiratmaji.
Menurut Aji, mereka memiliki 60 kamar. Masing-masing 30 kamar akan digunakan oleh dua pabrikan besar, yakni Yamaha dan Ducati. Baik tes pramusim maupun balapan MotoGP berlangsung pada 18-20 Maret 2022.
”Kami sudah siap, baik dari personel, fasilitas, dan penerapan protokol kesehatan. Semua karyawan sudah divaksin dua kali,” katanya.
Di Mataram, menurut General Manager Astoria Hotel Saeno Kunto, hotel di Kota Mataram hampir 100 persen dipesan. Mereka juga sudah siap dari produk dan layanan. ”Bagaimana kami memberi kesan yang baik. Jangan sampai kami kehilangan momen dan tidak mendapat kepercayaan market terhadap Lombok,” ujarnya.