Disiapkan 335 Dokter untuk Sistem Gelembung Uji Coba Sirkuit Mandalika
Komando Lapangan MotoGP Mandalika menyiapkan 335 dokter untuk kelancaran sistem gelembung selama masa uji coba sirkuit, 7-14 Februari 2022, dalam menekan risiko penularan Covid-19.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Komando Lapangan MotoGP Mandalika menyiapkan 335 dokter untuk sistem bubble selama uji coba Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 7-14 Februari 2022.
”Ada 20 dokter dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia), 40 dokter dari Artha Graha, dan 275 dokter dari Nusa Tenggara Barat,” ujar Medikal Operasional Lapangan MotoGP Mandalika IDG Nalendra Djaya Iswara di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/1/2022).
Menurut Nalendra, laksamana pertama (purn) mantan Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut, dalam masa uji coba diperkirakan akan hadir sekitar 900 orang, yakni ofisial, tim balap, dan pebalap. Sejumlah itulah yang akan berkepentingan selama masa uji coba sirkuit untuk balapan pada Maret 2022.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal Suharyanto mengatakan, pelaksanaan MotoGP Mandalika menerapkan sistem bubble atau gelembung untuk menekan potensi penularan Covid-19 (Coronavirus disease 2019).
Untuk keberhasilan seri balap motor paling bergengsi itu, Presiden Joko Widodo menunjuk mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai komandan lapangan.
”Karena tidak ada karantina atas permintaan otoritas MotoGP (Dorna), diterapkan sistem bubble sehingga berkonsekuensi terhadap kebutuhan tenaga kesehatan untuk kelancarannya,” ujar Nalendra.
Tanpa singgah
Nalendra melanjutkan, pada hari pertama kedatangan, tim balap di Lombok akan melewati koridor yang telah disiapkan dan naik bus menuju hotel tanpa singgah. Di penginapan, semua anggota tim balap harus menjalani tes usap PCR. Jika ada yang positif Covid-19, harus isolasi terpadu di rumah sakit. Jika semuanya negatif, hari berikutnya dan hari ketiga akan menjalani tes antigen. Hari keempat kembali menjalani tes usap PCR.
”Serangkaian tes itu untuk memastikan keselamatan kesehatan semua tim balap sehingga jika datang negatif, pergi negatif,” kata Nalendra. Selama berada di Lombok, komando lapangan tidak memperkenankan tim balap beraktivitas di luar kepentingan MotoGP, misalnya pariwisata yang keluar dari sistem bubble.
Sistem gelembung memisahkan seseorang atau kelompok berisiko terpapar dari riwayat kontak atau riwayat bepergian ke wilayah yang telah terjadi transmisi komunitas. Dalam sistem ini, lanjut Nalendra, akan ditempuh pembatasan interaksi sesama dalam satu area pemisahan.
Serangkaian tes itu untuk memastikan keselamatan kesehatan semua tim balap sehingga jika datang negatif, pergi juga negatif. (Nalendra Djaya)
”Sebelumnya, sistem bubble dilaksanakan dalam Indonesia Badminton Festival di Nusa Dua, Bali, dan dianggap berhasil menekan risiko penularan,” kata Nalendra, mantan Penanggung Jawab Rumah Sakit Lapangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 2 Surabaya.