Pemerintah Indonesia dan Singapura menyepakati skema gelembung perjalanan wisata. Kedua negara berupaya agar uji coba gelembung wisata di Bintan dan Batam, Kepulauan Riau, bisa ditiru untuk destinasi lain.
Oleh
PANDU WIYOGA
·4 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah Indonesia dan Singapura menyepakati skema travel bubble atau gelembung perjalanan wisata. Uji coba di Bintan dan Batam, Kepulauan Riau, diharapkan bisa ditiru untuk daerah lain.
Dalam pertemuan pemimpin negara atau leaders' retreat di Bintan, Presiden Joko Widodo, Selasa (25/1/2022), mengatakan, ia dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akan membahas penguatan kerja sama bilateral di sejumlah bidang, antara lain soal pemulihan ekonomi.
”Untuk mendukung mobilitas manusia yang aman, Indonesia dan Singapura sedang memfinalisasi kerja sama pengakuan vaksin dan penyelarasan interoperabilitas platform pelacakan dan perlindungan yang dimiliki kedua negara,” kata Presiden Jokowi, dikutip dari saluran Youtube Sekretariat Presiden.
Pembukaan kembali kunjungan wisatawan mancanegara dengan memakai skema gelembung perjalanan bisa telah dimulai sejak Senin (24/1/2022). Skema ini berlaku di Batam dan Bintan, Kepulauan Riau, dengan sasaran wisatawan mancanegara asal Singapura.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyatakan, Singapura dan Indonesia akan melanjutkan diskusi mengenai gelembung perjalanan agar skema itu bisa berlaku dua arah. Ia berharap diskusi mengenai hal itu tidak memakan waktu terlalu lama.
”Saya dan Presiden Jokowi juga melanjutkan diskusi mengenai skema perjalanan udara dan laut agar lebih banyak destinasi di Indonesia dapat dibuka. Namun, kami juga harus mempertimbangkan kondisi pandemi, terutama soal varian Omicron yang sedang merebak,” kata Lee.
Uji coba skema gelembung perjalanan bagi wisatawan asal Singapura di Bintan dan Batam telah dibahas Indonesia dan Singapura sejak April 2021. Namun, hal itu baru bisa terwujud sembilan bulan kemudian.
Untuk mendukung mobilitas manusia yang aman, Indonesia dan Singapura sedang memfinalisasi kerja sama pengakuan vaksin dan penyelarasan interoperabilitas platform pelacakan dan perlindungan yang dimiliki kedua negara.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nasional Wiku Adisasmito mengatakan, sistem gelembung perjalanan bertujuan memisahkan wisatawan mancanegara dengan masyarakat umum. Interaksi wisatawan mancanegara akan dibatasi hanya kepada orang dalam satu gelembung yang sama.
Dalam hal ini, Indonesia dan Singapura menyepakati dua gelembung sebagai uji coba. Pertama adalah gelembung wisata di kawasan resor Lagoi, Bintan. Adapun gelembung kedua adalah kawasan resor Nongsa, Batam.
Wisatawan dari Singapura hanya dapat masuk melalui dua pintu yang dikontrol secara ketat, yakni pelabuhan feri Bandar Bintan Telani di Bintan dan Pelabuhan Feri Nongsapura di Batam. Selain harus menunjukkan bukti vaksinasi lengkap dan hasil tes PCR negatif, wisatawan juga harus memiliki asuransi kesehatan dengan nilai pertanggungan minimal Rp 320 juta.
Medio Oktober 2021, Kompas mengunjungi Lagoi untuk melihat persiapan kawasan itu menyelenggarakan gelembung perjalanan. Kawasan Wisata Lagoi yang berdiri di atas lahan seluas 23.000 hektar itu dikelola oleh PT Bintan Resort Cakrawala (BRC).
Menurut Manajer Kesehatan dan Keselamatan Kerja PT BRC Ray Tobing, Lagoi sangat ideal untuk dijadikan gelembung wisata karena terpisah dari pemukiman penduduk. Turis dari Singapura dapat datang ke Lagoi lewat pelabuhan feri Bandar Bintan Telani yang terletak dalam kawasan.
”Dengan demikian, mereka lebih aman dari potensi tertular Covid-19 karena pergerakan mereka akan terkunci di satu lokasi ini,” kata Ray (Kompas, 21/20/2021).
Seluruh pekerja di dalam kawasan Lagoi dibekali dengan blue pass. Alat itu berfungsi untuk mencatat kontak dekat para karyawan selama bekerja. Hal ini akan membantu gugus tugas untuk melacak kontak dekat para karyawan apabila mereka terpapar Covid-19.
Selain itu, sebanyak 1.000 pekerja dari total sekitar 5.000 pekerja di kawasan Lagoi juga telah divaksinasi dosis penguat. Mereka yang telah diberi vaksin penguat diutamakan pekerja yang berinteraksi langsung dengan pengunjung.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad antusias menyambut pembukaan gelembung perjalanan Batam-Bintan-Singapura. Hal itu dinilai penting untuk mengatasi angka pengangguran terbuka Kepri yang saat ini terbilang tinggi, yakni 10,12 persen. Sebagian besar penganggur itu adalah pekerja sektor wisata yang terdampak pandemi.
Wajah lesu pariwisata Kepri itu tampak paling jelas di Lagoi. Pada 2019, pengunjung di Lagoi mencapai 1,09 juta wisatawan. Sebanyak 138.115 di antaranya berasal dari Singapura. Pariwisata Lagoi menyumbang Rp 170 miliar dari total Rp 300 miliar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bintan.
Namun, sejak Covid-19 melanda, tingkat kunjungan wisatawan ke Lagoi terjun ke titik terendah. Sepanjang 2021, lebih kurang hanya ada 88.325 kunjungan. Semua adalah wisatawan domestik.