Bank Allo ”Naik Kelas”, Peta Bank Digital Kian Semarak
Dengan tambahan dana Rp 4,8 triliun dan modal inti saat ini sebesar Rp 1,62 triliun, Bank Allo akan masuk ke jajaran Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KMBI) 2, sebab kini telah memiliki modal di atas Rp 6 triliun.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penerbitan saham baru PT Allo Bank Indonesia Tbk yang disambut investor-investor strategis membuat Allo Bank naik kelas. Masuknya investor strategis ke Allo Bank ini juga membuat peta pengembangan bank digital semakin marak.
Jika penerbitan saham baru atau right issue Allo Bank selesai, Bank Allo akan mendapatkan penambahan dana sebesar Rp 4,8 triliun. Ditambah dengan modal inti saat ini yang sebesar Rp 1,62 triliun, Bank Allo akan masuk ke jajaran Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KMBI) 2 karena telah memiliki modal di atas Rp 6 triliun.
Harga sahamnya pun melejit setelah investor stategis masuk ke Bank Allo. Pada awal perdagangan Rabu (5/1/2022), harga saham Bank Allo naik lagi 12,78 persen menjadi Rp 9.925 per saham. Pada penutupan perdagangan Selasa (4/1/2022), saham Allo Bank sudah naik 11,39 persen menjadi Rp 8.800 per saham.
Dengan harga Rp 8.800 tersebut, nilai kapitalisasi pasar Bank Allo juga naik menjadi Rp 102,8 triliun. Posisi Bank Allo hingga perdagangan kemarin berada pada peringkat ke-14, di atas produsen pakan ternak, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Selama satu pekan ini, saham Bank Allo sudah naik 27 persen. Jika dihitung dari tahun lalu, saham Bank Allo melonjak 5.443 persen.
Para investor strategis Bank Allo beragam, dari kelompok usaha besar yang sudah mapan dalam bisnis, seperti Anthony Salim Grup, Chairul Tanjung Grup, dan Elang Mahkota Grup. Selain itu, ada pula kelompok usaha baru dalam bidang teknologi, seperti Grab melalui H Holding, Traveloka melalui Abadi Investment, juga Growtheum Capital.
Anthony Salim Grup melalui Indolife akan memegang 6 persen saham Bank Allo, Bukalapak 11,49 persen, H Holding (Grab) 2,07 persen, Abadi Investment Pte Led 7 persen, Trusty Cars Pte Ltd 0,69 persen, dan CT Corpora 1,88 persen. Trusty Cars merupakan penjual mobil dengan merek Carro.
President and CEO of Salim Group Anthoni Salim mengatakan, tujuan berinvestasi di Bank Allo adalah untuk membangun ekosistem guna menyalurkan kredit yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sementara Country Managing Director, Grab Indonesia, Neneng Goenadi menambahkan, ”Kami yakin sebuah ekosistem terbuka akan mengakselerasi digitalisasi pada industri keuangan. Kerja sama ini akan bermanfaat bagi seluruh warga Indonesia.”
Bagi CEO and Co-Founder of Traveloka Ferry Unardi, membuat ekosistem bersama Bank Allo bertujuan membuat platform dengan berbagai penyedia kredit. Co-founder and CEO of Carro, Aaron Tan menambahkan, Carro selalu mencari inovasi dan menciptakan diferensiasi produk untuk para mitra dan pelanggan.
”Kemitraan pada Allo Bank ini merupakan kelanjutan dari perjalanan untuk menyediakan pengalaman digital yang luar biasa serta memanfaatkan big data untuk konsumen,” tambah Tan.