Sejumlah pemerintah daerah di Indonesia hadir di Dubai Expo 2020 untuk memperkenalkan potensi daerahnya terkait pariwisata, perdagangan, dan investasi.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·3 menit baca
DUBAI, KOMPAS — Pemerintah daerah (pemda) dari sejumlah provinsi Indonesia ikut bergabung menawarkan potensi investasi, di Dubai Expo 2020. Selain itu, mereka juga menampilkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan kesenian khas setiap daerah di Paviliun Indonesia.
Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Agus Priono mengatakan, kehadiran delegasi DIY di Dubai Expo 2020 untuk mengusung misi diplomasi kebudayaan sekaligus menarik investasi. Ada tiga hal yang akan menjadi fokus utama, yaitu memperkenalkan potensi perdagangan, investasi, dan pariwisata.
”Kami datang ke Dubai untuk memperkenalkan Yogyakarta kepada dunia,” ujar Agus yang ditemui di Paviliun Indonesia Dubai Expo 2020, Uni Emirat Arab, akhir pekan lalu.
Dari bidang perdagangan, pihaknya akan memperkenalkan produk-produk UMKM untuk dekorasi rumah, batik, dan perhiasan perak. Produk-produk ini, lanjut Agus, sudah lama menjadi komoditas ekspor dunia.
Adapun dari sisi investasi, Agus menjelaskan, pihaknya menawarkan potensi investasi dari sektor pertanian dengan bantuan teknologi digital dan pariwisata. Ia menambahkan, akses dan infrastruktur di DIY semakin baik dan makin mudah terkoneksi ke daerah lain. Ini ditandai dengan sudah beroperasinya New Yogyakarta International Airport. Selain itu, juga akan hadir Jalan Tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen.
Promosi potensi investasi itu akan dilakukan dalam Forum Bisnis di ruang Bussiness Lounge di Paviliun Indonesia yang menghadirkan investor mancanegara.
”Target investasi kami tahun ini sebesar Rp 3,7 triliun. Sampai dengan semester pertama tahun ini, sudah tercapai Rp 2 triliun. Sudah lebih dari setengahnya. Semoga dengan perkenalan delegasi DIY di Dubai ini, bisa menambah investasi yang masuk,” ujar Agus.
Sementara untuk potensi pariwisata, DIY telah lama dikenal dengan wisata kekayaan budaya, seperti Candi Borobudur dan Prambanan. Selain itu, pihaknya juga tengah mendorong pariwisata berbasis ekologi, seperti menawarkan wisatawan mancanegara tinggal di pedesaan yang masih asri dan lestari.
Pemerintah DIY akan menampilkan produk kekayaan budayanya di Paviliun Indonesia pada 8 Novembe-11 November 2021. Mereka menampilkan batik, kerajinan tangan, perak, dan produk dekorasi rumah.
Pemda Aceh yang juga hadir di Paviliun Indonesia di Dubai Expo 2020. Dalam forum bisnis yang diselenggarakan pada Rabu (3/11/2021) ini, pemda Aceh mengusung 10 topik tentang potensi dan proyek investasi di Aceh, antara lain topik pengembangan pariwisata di Pulau Banyak, Aceh Singkil, dan pelaku usaha di bidang pariwisata dan perhotelan.
Selain itu, Pemerintah Aceh juga turut memaparkan potensi investasi pada pengembangan kawasan ekonomi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Kawasan Perdagangan Bebas Sabang (free trade zone/FTZ), dan Pelabuhan Perikanan Internasional (PPS) Kutaraja, Lampulo.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh Marthunis mengatakan, Forum Bisnis Aceh yang diadakan pada Dubai Expo 2020 kali ini diharapkan mampu memberikan perspektif yang lebih dalam kepada calon investor mancanegara, dan khususnya kepada kalangan pelaku usaha di Uni Emirat Arab.
”Kita optimistis dengan adanya Forum Bisnis ini, prospek investasi di Aceh dapat disosialisasikan dengan lebih luas kepada masyarakat internasional dan Timur Tengah,” ujar Marthunis.
Konsulat Jenderal RI Dubai Kartika Candra Negara menjelaskan, pihaknya mengundang sejumlah pemda yang ada di Indonesia untuk memperkenalkan potensi daerahnya kepada dunia. Harapannya, diplomasi kebudayaan ini diharapkan bisa meningkatkan aktivitas perdagangan dan investasi yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
”Ini kesempatan bagi pemerintah daerah untuk memperkenalkan potensi daerahnya di kancah dunia,” ujar Candra.