Pengetahuan tentang bagaimana mengelola uang perlu dikenalkan kepada anak sejak usia dini. Tak ada kata telat untuk memulai langkah itu. Sebab, masa depan yang cerah bagi anak dimulai hari ini.
Oleh
ANANDA RAMADHANI HAKA PUTRI
·3 menit baca
”If you don’t teach your kids how to manage money, somebody else will.”
Pemahaman mengenai konsep uang memang masih terbilang jarang diberikan kepada anak oleh orangtua, bahkan sampai saat ini. Rasa enggan ini biasanya didasari anggapan bahwa anak belum siap untuk mengetahui sesuatu yang berhubungan dengan uang sehingga dikhawatirkan menumbuhkan sifat konsumtif, boros, dan lain-lain. Padahal, mengajarkan bagaimana mengelola uang perlu dilakukan sejak anak berusia dini sehingga dapat terbawa hingga dewasa kelak.
Nyatanya, walaupun orangtua tidak mengajarkan anak mengenai uang, mereka akan tetap mengetahuinya melalui berbagai cara. Karena sifat dasar anak yang suka mengamati dan meniru, mereka dapat belajar dengan cara melihat orangtuanya sendiri, seperti saat berbelanja di warung atau membayar jasa pelayanan.
Jika masyarakat tidak memiliki literasi yang baik mengenai uang yang sangat lekat dengan aktivitas sehari-hari, bagaimana kita dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Saat ini tercatat baru 36,27 juta pelajar atau 49 persen dari total jumlah pelajar yang memiliki rekening bank.
Untuk itu, mengajarkan kepada anak mengenai uang sedini mungkin adalah hal krusial bagi orangtua, terutama di zaman yang semakin modern dan kompleks. Tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah saja, pengenalan keuangan kepada anak sejak dini juga membuat anak lebih mampu menginternalisasi nilai-nilai literasi keuangan yang berpengaruh hingga mereka dewasa (Rapih, 2016).
Ada beberapa cara mengenalkan uang yang mudah dipahami dan dilakukan. Pertama, ajarkan konsep keuangan dasar. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai konsep uang, orangtua perlu menjelaskan tujuan pemberian uang; mengapa seseorang membutuhkan uang untuk menunjang aktivitas kesehariannya dan dari mana uang itu berasal.
Selain itu, orangtua dapat melibatkan anak ketika berbelanja di warung kelontong dengan memberikan uang kepada mereka dan biarkan mereka yang memberikan uang itu. Sama halnya dengan penggunaan kartu debit/kredit saat membayar di supermarket. Pembelajaran yang melibatkan anak secara langsung akan lebih mudah untuk dipahami.
Kedua, biasakan menabung. Setelah anak mengetahui fungsi uang, tidak lupa orangtua perlu memberikan pemahaman bahwa uang, yang bersifat terbatas, haruslah disimpan atau ditabung. Untuk melatih kebiasaan ini, orangtua dapat memberikan celengan dengan bentuk menarik dan lucu. Selain menjadi kebiasaan yang terbawa hingga dewasa, konsistensi menabung dapat mencegah anak untuk menjadi konsumtif.
Ketiga, bantu anak menentukan tujuan keuangan. Suatu tujuan dapat memotivasi anak bahwa ada hasil akhir yang mereka akan tuai pada akhirnya. Sekali tujuan tercapai, anak akan belajar bahwa kerja keras dan kesabaran membuahkan hasil manis.
Keempat, jangan lupa ajarkan bersedekah. Tanamkan bahwa kebahagiaan dengan memiliki uang akan jauh lebih besar jika dibagikan dengan orang lain. Kebiasaan ini dapat menumbuhkan anak menjadi pribadi yang lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan suka berbagi.
Kelima, praktik langsung! Agar belajar mengenai uang bagi anak semakin menyenangkan dan pastinya lebih aman, anak dapat praktik secara langsung menggunakan rekening bank.
Saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memfasilitasi anak yang berstatus pelajar, mulai dari PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, untuk memiliki rekening di bank tanpa menyertakan kartu tanda penduduk (KTP) lewat Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel).
Hal paling menarik adalah anak dapat merasakan sendiri sensasi menabung di bank sekaligus memiliki kartu ATM dan/atau buku tabungan dengan namanya sendiri. Dengan adanya buku tabungan, pemahaman anak mengenai uang dapat terus dipantau oleh orangtua tanpa harus repot-repot. Orangtua akan tahu bagaimana anak menabung dan juga membelanjakan uangnya.
Jadi, tidak ada kata ragu untuk mendukung pengenalan uang kepada anak dengan adanya program Tabungan Simpel ini. Berapa pun umur anak, tidak akan pernah ada kata telat untuk memulai pengenalan tentang uang. Sebabm masa depan yang cerah bagi anak dimulai hari ini.