Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Rimbun Air PK-OTW dari kotak hitam (”black box”) yang telah ditemukan dan diangkat dari lokasi di Distrik Sugapa, Intan Jaya.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim SAR gabungan Badan SAR Nasional, aparat keamanan, dan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengevakuasi kotak hitam atau black box pesawat PK-OTW milik Rimbun Air beserta ketiga kru pesawat.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhuhubungan Novie Riyanto, dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (16/9/2021), mengatakan, Tim SAR telah mengevakuasi kotak hitam pesawat milik Rimbun Air bersamaan dengan ditemukannya ketiga jenazah kru Rimbun Air pada Rabu malam.
Dengan temuan kotak hitam tersebut, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan segera menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat. Menurut Novie, jenazah ketiga kru telah tiba di Timika pukul 08.33 WIT dan akan diserahkan kepada keluarga masing-masing.
”Kami menyampaikan dukacita yang mendalam. Semoga keluarga ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” ujarnya
Pesawat milik maskapai Rimbun Air seri Twin Otter 300 dengan nomor registrasi PK-OTW dilaporkan hilang kontak pada Rabu (15/9/2021) pukul 07.30 WIT. Pesawat itu ditemukan jatuh di Gunung Wabu, Distrik Sugapa, Papua.
”Saat ini penyebab jatuhnya pesawat Rimbun Air masih didalami dan diinvestigasi oleh pihak KNKT,” ujar Novie Riyanto.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati telah menyampaikan kabar hilang kontaknya pesawat tersebut pada pukul 07.37 WIT. Hilang kontak Pesawat Rimbun Air PK-OTW terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Kronologinya, pukul 06.40 WIT pesawat lepas landas dari Kabupaten Nabire menuju Kabupaten Intan Jaya dengan membawa kargo (bahan bangunan).
Kemudian, pada pukul 07.30 WIT, Airnav Sugapa melakukan komunikasi terakhir dengan pilot sebelum hilang kontak. Hingga saat itu tidak ada komunikasi dengan pesawat Rimbun Air. Kru pesawat diidentifikasi bernama HA Mirza (pilot) dan Fajar (kopilot), serta Iswahyudi (teknisi).
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Intan Jaya Ajun Komisaris Besar Sandi Sultan menjelaskan, 203 orang yang terdiri atas tim SAR gabungan bersama warga terlibat dalam proses evakuasi ketiga awak pesawat itu. Tim tiba di lokasi jatuhnya pesawat pukul 16.30 WIT.
”Kami menemukan ketiga awak pesawat Rimbun Air dalam kondisi meninggal. Lokasi jatuhnya pesawat di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut,” kata Sandi.