Menjadi Tuan Rumah Global Tourism Forum, Pariwisata Indonesia Disebut Siap Bangkit
Kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2020 di Indonesia hanya mencapai 4,02 juta kunjungan atau turun 75,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Industri pariwisata masih berusaha bangkit dari dampak pandemi Covid-19.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pariwisata menjadi sektor paling terdampak pandemi Covid-19 yang ditunjukkan dengan penurunan drastis jumlah kunjungan wisatawan. Kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2020 di Indonesia turun 75,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun ini, sebagai tuan rumah forum Global Tourism Forum (GTF) 2021, pariwisata Indonesia siap bangkit. ”Pemerintah mengapresiasi, dan merasa terhormat, bahwa Indonesia dipercaya masyarakat internasional menjadi tuan rumah GTF 2021. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi terobosan untuk membangkitkan kembali industri pariwisata di Indonesia dan di seluruh dunia,” ujar Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Wapres hadir dalam GTF 2021 yang diselenggarakan Indonesia Tourism Forum (ITF) bekerja sama dengan World Tourism Forum Institute (WTFI), Rabu (15/9/2021).
Menurut Wapres, data Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) menunjukkan jumlah wisatawan internasional menurun 74 persen secara global akibat pandemi. Sepanjang 2020 pula, sektor pariwisata global kehilangan potensi pendapatan hingga 1,3 triliun dollar Amerika Serikat. Sebanyak 100 juta-120 juta pekerja pariwisata juga kehilangan pekerjaan. Wilayah Asia dan Pasifik mengalami penurunan paling drastis hingga mencapai 84 persen.
Untuk Indonesia, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2020 hanya mencapai 4,02 juta kunjungan atau turun 75,03 persen dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebanyak 16,11 juta kunjungan. ”Masa pandemi menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata untuk dapat bangkit dan kembali berkontribusi terhadap pendapatan nasional,” kata Wapres Amin.
Dalam ajang internasional yang mengangkat tema ”Reset, Revive, Refresh Tourism” ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyambut baik terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Global Tourism Forum 2021. Hal ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan pada dunia bahwa industri pariwisata Indonesia siap untuk segera bangkit kembali dan berkontribusi dalam pembangunan nasional.
”Pesan penting dari penyelenggaraan acara ini adalah Indonesia percaya diri bahwa pariwisata Indonesia dapat segera terbuka kembali dengan standar keamanan dan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Sandiaga.
Industri pariwisata Indonesia juga telah menerapkan kebijakan Indonesia Care yang menjadikan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan sebagai prioritas utama dalam pelayanan dan fasilitas jasa di sektor wisata. Sandi menambahkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur di lima destinasi wisata superprioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan bajo, dan Likupang, akan siap dalam waktu dekat dengan standar internasional.
GTF merupakan ajang diskusi para ahli dan pemangku kebijakan terkait pariwisata dari sejumlah negara. Tahun ini, GTF diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada Rabu (15/9/2021) dan Kamis (16/9/2021), serta melibatkan 49 pembicara internasional, antara lain dari Australia, Kanada, dan Korea Selatan, serta melibatkan 20 pembicara nasional.
Turut hadir dalam pembukaan GTF hari ini President of World Tourism Forum Institute Bulut Bagci serta Ketua Indonesia Tourism Forum Sapta Nirwandar. Dalam sambutannya, Sapta menyebut pandemi Covid-19 memang memengaruhi semua bidang, termasuk pariwisata. Ia menekankan pentingnya kerja sama antarnegara agar pariwisata bisa kembali bangkit.
Menurut Wapres, Pemerintah Indonesia telah menetapkan protokol kesehatan berbasis cleanliness, health, safety, and environment sustainability (CHSE) dalam penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan pada masa pandemi. Protokol kesehatan berbasis CHSE menjadi standar penyiapan destinasi wisata. Untuk itu, diperlukan dukungan pemangku kepentingan serta wisatawan, baik domestik maupun internasional, untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan CHSE.
Sebagai upaya pemulihan pariwisata tahun 2021, Pemerintah Indonesia tetap memberikan prioritas pada aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat, antara lain melalui penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19. Program vaksinasi juga diharapkan mampu menjadi basis kuat menuju pemulihan sektor pariwisata serta menciptakan optimisme masyarakat.
Program vaksinasi dilaksanakan dengan sasaran dan skala prioritas yang tepat untuk mencapai kekebalan kelompok pada akhir 2021. Sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah menargetkan 77 persen atau 208 juta penduduk Indonesia dapat divaksinasi. Hal ini akan menjadi game changer bagi sektor pariwisata.
Wisata halal
Wapres Amin mencatat adanya perubahan tren pariwisata pascapandemi. Wisata akan lebih mengutamakan destinasi wisata alam terbuka, lokasi yang tidak terlalu ramai pengunjung, serta kepedulian terhadap faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian (4K). Di samping itu, tren wisata dunia juga diwarnai dengan meningkatnya jumlah destinasi wisata halal di sejumlah negara. Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah pelancong Muslim, khususnya dari negara-negara Timur Tengah.
Sejalan dengan tren dunia dalam pengembangan 4K, wisata halal pun mengembangkan konsep pemenuhan aspek kebersihan, kenyamanan, dan kesesuaian dengan tuntunan agama.
Dalam implementasinya, pengembangan wisata halal masih terkendala oleh masih rendahnya literasi masyarakat. ”Untuk itu, kita semua perlu terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat mengenai konsep wisata halal,” tambahnya.
Bagi Indonesia, konsep wisata halal berarti pemenuhan fasilitas layanan halal yang ramah bagi wisatawan Muslim di destinasi wisata, seperti akomodasi, restoran atau makanan halal, tempat ibadah yang memadai, serta fasilitas layanan halal lainnya. Upaya ini dimaksudkan untuk mendukung agar Indonesia menjadi pemimpin dalam wisata halal global sekaligus untuk meningkatkan minat wisatawan Muslim dunia datang ke Indonesia.
”Sekali lagi saya sampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara yang penting ini, dan saya berharap kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi strategis dalam upaya mendukung pemulihan industri pariwisata dunia, juga khususnya pariwisata Indonesia, untuk kembali bangkit dan menggerakkan perekonomian masyarakat,” ujar Wapres Amin.