20 Taman Wisata yang Akan Dibuka Kembali Masih Dikaji
Pemerintah mewacanakan melakukan uji coba pembukaan kembali 20 taman wisata di daerah yang status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat bukan di level IV.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Uji coba pembukaan kembali 20 taman wisata akan memperhatikan status level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di daerah taman wisata berada. Selama uji coba berlangsung, protokol kesehatan dan aplikasi PeduliLindungi wajib diterapkan ketat.
Setiap hari, manajemen taman wisata harus melaporkan hasil evaluasi kepada pemerintah. Pelaporan di antaranya meliputi total pengunjung, persentase jumlah pengunjung terhadap daya dukung taman wisata, penerapan protokol kesehatan oleh petugas dan pengunjung, serta kendala implementasi.
”Ada kemungkinan inspeksi mendadak dan memberikan teguran apabila terjadi kelebihan kapasitas pengunjung ataupun pengabaian protokol kesehatan,” kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo saat dihubungi pada Kamis (9/9/2021) di Jakarta.
Uji coba pembukaan kembali 20 taman wisata dengan wajib penerapan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi akan dilakukan di Jawa. Hal ini sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 39 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
Fadjar menegaskan, uji coba akan dilakukan di taman wisata di daerah yang menerapkan PPKM bukan Level 4. Aplikasi PeduliLindungi bukan tiket masuk, tetapi sebagai penyaringan awal. Pengelola dan pengunjung tetap wajib menerapkan protokol kesehatan di lokasi taman wisata.
Nantinya, setiap taman wisata yang masuk daftar uji coba harus memiliki perangkat pemindai kode baca cepat (QR Code) yang tertera di aplikasi PeduliLindungi. Kebutuhan QR Code di satu taman wisata dengan taman wisata lainnya bervariasi sesuai perkembangan situasi di lapangan.
Hanya saja, ketika ditanya detail 20 taman wisata di Jawa yang akan diujicobakan, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana mengatakan masih difinalisasi. Pasalnya, 20 lokasi taman wisata itu berdasarkan usulan dari daerah dan Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI).
”Hasilnya akan kami kirimkan ke Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan utk mendapatkan perangkat pemindai QR Code PeduliLindungi. Setelah memperoleh QR Code baru dapat dilaksanakan uji coba,” ujar Anggara.
Pihak Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan akan mengirim surat elektronik ke 20 taman wisata yang akan diuji coba. Mengenai pelaksanaan uji coba, hal itu bergantung kecepatan masing-masing pengelola taman wisata untuk merespons dan menindaklanjuti instruksi yang dikirim Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan.
Head of Corporate Communication PT Taman Impian Jaya Ancol Tbk Rika Lestari, saat dihubungi terpisah, mengatakan, proses pengajuan perangkat pemindai QR Code PeduliLindungi dilakukan oleh PUTRI. Sampai saat ini, pengajuan sedang berlangsung sehingga belum ada perangkat yang terpasang.
Menurut dia, berbagai fasilitas protokol kesehatan sudah disiapkan, termasuk mengantongi sertifikasi kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan berkelanjutan (CHSE) dari Kemenparekraf. Informasi mengenai kewajiban menginstal aplikasi PeduliLindungi sudah disosialisasikan.
”Adapun pengunjung yang diperbolehkan masuk kawasan Ancol saat nanti uji coba wajib berusia di atas 12 tahun dan sudah divaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama,” ucap Rika.
Rika menyatakan, seluruh petugas di taman wisata Taman Impian Jaya Ancol sudah divaksin Covid-19. Apabila uji coba pembukaan kembali direalisasikan, Taman Impian Jaya Ancol akan mengikuti ketentuan pemerintah untuk rutin melaporkan hasil evaluasi harian.
”Meski sudah ada aplikasi PeduliLindungi, jumlah pengunjung tetap akan dibatasi. Pelaporan harian dilakukan pihak korporat ke pemerintah. Kami belum bisa menjelaskan alur penyampaian laporan evaluasi karena belum ada keputusan kapan pelaksanaan uji coba,” imbuhnya.