Perkembangan teknologi dan tuntutan konsumen menjadi keniscayaan perbankan untuk bertransformasi memberikan layanan digital. Kemudahan pelayanan adalah hal utama untuk menjangkau lebih banyak calon nasabah.
Oleh
joice tauris santi
·2 menit baca
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pengunjung berada di salah satu gerai anjungan tunai mandiri (ATM) salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Minggu (16/5/2021). Penarikan uang tunai oleh perbankan hingga hari operasional terakhir sebelum libur Lebaran mencapai Rp 154,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat 41,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 109,2 triliun.
JAKARTA, KOMPAS — Bank digital dianggap merupakan salah satu solusi untuk menjangkau masyarakat yang belum bisa menikmati layanan perbankan. Tidak hanya bank baru, bank yang sudah lama beroperasi pun mempertimbangkan memperluas bisnisnya dengan mengakuisisi atau mendirikan bank digital.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga tidak mau ketinggalan. Bank Mandiri terus mengkaji untuk mendirikan sebuah bank digital. Bank tersebut akan menjadi unit terpisah. Strategi mendirikan bank digital baru yang terpisah dari bank induk sudah dilakukan PT Bank Central Asia Tbk atau BCA dengan mengakusisi bank lalu mendirikan bank digital Blu.
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan, saat ini Bank Mandiri masih berfokus untuk mengembangkan platform digital yang dimiliki, yaitu Livin’. Platform digital ini tidak hanya akan memberikan layanan transaksi perbankan, tetapi juga akan diintegrasikan dengan seluruh bisnis anak usaha yang ada di Bank Mandiri.
Selain itu, Bank Mandiri juga berbagai kerja sama dengan berbagai penjual dan lokapasar untuk memenuhi kebutuhan para nasabah.
Strategi mendirikan bank digital baru yang terpisah dari bank induk sudah dilakukan PT Bank Central Asia Tbk atau BCA dengan mengakusisi bank lalu mendirikan bank digital Blu.
”Apakah Bank Mandiri akan membentuk bank digital terpisah? Saya kira semua strategi untuk digital banking, baik untuk segmen wholesale atau ritel, kami akan terus kaji. Tujuan atau obyektif kami adalah memastikan apa pun strategi yang dilaksanakan memenuhi ekspektasi dari target pasar kami,” kata Ahmad Siddik dalam paparan publik secara virtual, Rabu (8/9/2021).
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menambahkan, berbagai potensi dan inisiatif dilakukan terkait dengan layanan digital. Hal itu ditempuh untuk memenuhi harapan sekaligus menarik nasabah baru.
Tambah layanan
Sementara itu, Bank CIMB Niaga menambah layanan aplikasi banknya lewat OCTO Mobile. Saat ini, masyarakat yang ingin memiliki rekening tabungan berbasis syariah dapat membukanya langsung dari ponsel pintar (smart phone) tanpa harus datang ke kantor cabang.
”Kami memiliki produk Tabungan OCTO Savers-iB yang memberikan 60 kali transaksi tanpa biaya setiap bulan untuk tarik tunai, transfer, dan penambahan saldo dompet digital. Nasabah juga bisa berinvestasi dengan memilih Deposito Berjangka-iB mulai dari Rp 5 juta dengan bagi hasil yang kompetitif,” ujar Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara dalam keterangan tertulisnya.