logo Kompas.id
EkonomiBudidaya Nilam di Sumbar...
Iklan

Budidaya Nilam di Sumbar Bergairah Saat Pandemi

Tanaman nilam menjadi salah satu produk unggulan Sumatera Barat. Namun, masih ada sejumlah tantangan, terutama pemasaran. Pasar ekspor dapat membuka peluang lebih besar untuk petani.

Oleh
YOLA SASTRA
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wvt5mbWt_YX_8n_J0wWolFRzdUo=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201025_154828_1603649802.jpg
KOMPAS/ZULKARNAINI

Parfum Neelam diproduksi oleh lulusan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Parfum ini diracik menggunakan minyak nilam dan esensial bunga lokal Aceh.

PADANG, KOMPAS — Meningkatnya harga minyak asiri selama masa pandemi Covid-19 membuat budidaya nilam di Sumatera Barat bergairah. Namun, masalah pemasaran masih menjadi kendala. Dinas Tanaman Perkebunan, Hortikultura, dan Pangan Sumbar berjanji mencarikan solusi.

Danang Panjiwana (52), petani nilam di Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo, Pasaman Barat, Jumat (27/8/2021), mengatakan, harga minyak asiri nilam memang sedang bagus dalam satu-dua tahun ini. Sekarang harga minyak asiri Rp 580.000-Rp 600.000 per kilogram di tingkat petani.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000