Lokapasar NFT, Alternatif Baru Memonetisasi Karya Seni
NFT atau ”non-fungible token” dianggap sebagai masa depan apresiasi karya seni berformat digital. Kemunculannya menghadirkan alternatif bagi seniman atau kreator untuk memonetisasi karya kreatif.
Laman pemasaran non-fungible token atau NFT bisa menjadi alternatif saluran untuk memonetisasi karya seni berformat digital. Di Indonesia, keberadaannya belum masif, tetapi dinilai menjanjikan peluang bagi kreator atau kolektor produk ekonomi kreatif untuk meraih keuntungan.
NFT dalam teknologi rantai blok (blockchain) merupakan kode unik yang mampu melacak penerbit token, pemilik awal, dan pemilik akhir karya atau barang yang dapat dikoleksi. Saat NFT telah dienkripsi di blockchain, tak mungkin lagi direplikasi atau diduplikasi.
Dalam konteks industri kreatif, NFT menjadi cara atau alat verifikasi karya seni berformat digital. Karya seni bisa berasal dari kreator berbagai latar belakang. Bentuk karya seni mencakup antara lain lukisan, ilustrasi, sketsa, musik, dan video.
Peluang itu ditangkap Tokocrypto, salah satu penyedia layanan jual beli aset kripto di Tanah Air, dengan meluncurkan Tokomall. Tokomall merupakan platform lokapasar (marketplace) NFT di Indonesia yang mengakomodasi karya seni berformat digital buatan kreator atau koleksi kolektor karya ekonomi kreatif.
Di sela-sela peluncuran Tokomall di Jakarta, Kamis (19/8/2021) sore, Chief Operation Officer Onic E-Sport Justin Widjaja berpendapat, pandemi Covid-19 bukan satu-satunya katalis bagi laman pemasaran NFT untuk melejit. Bagi kolektor karya seni atau karya ekonomi kreatif lain, NFT menjadi ajang baru untuk berinvestasi. Hal ini didukung oleh tren transformasi digital.
”Karya seni berformat digital bukan sesuatu yang baru sebab sudah lama berkembang perangkat lunak untuk mendukung penciptaan karya seni serupa, seperti Adobe. Perbedaannya, kini kita berada di era blockchain. Laman pemasaran NFT yang sekarang banyak beredar berfungsi sebagai ’kolam’ untuk monetisasi karya,” tuturnya.
Baca Juga: Menteri Perdagangan: Kami Akan Perbaiki Pengaturan Aset Kripto
Onic E-Sport memiliki beberapa tim pemain e-sport yang bertanding skala nasional Indonesia dan Filipina. Di saat muncul Tokomall, Onic E-Sport pun tertarik terjun. Menurut Justin, salah satu rencananya adalah membuat pernak-pernik (merchandise) yang mengandung konten narasi bersejarah bagi Onic E-Sport lalu dipasarkan di laman pemasaran NFT milik Tokocrypto itu.
”Merchandise berbentuk karya seni berformat digital, tetapi narasinya menyangkut pengalaman bersejarah bagi tim Onic E-Sport. Itu salah satu rencana lain. Mengenai jumlahnya berapa atau ide lainnya, kami belum bisa mengungkapkan ke publik,” ucapnya.
Oleh karena memakai blockchain, Justin menilai kreator dimudahkan berkolaborasi dengan siapa pun dengan lintas latar belakang. Dari sisi bentuk, karya seni berformat digital bisa menggabungkan beberapa bentuk, seperti karikatur dan animasi menyatu dalam satu karya. Pencatatan karya bisa sangat transparan.
Chief Strategy Officer TokoCrypto Chung Ying Lai menceritakan, di TokoMall, pihaknya membagi kreator ke beberapa kategori, seperti gaya hidup dan kreatif. Untuk kategori gaya hidup, ada jenama Nevertoolavish dan Damn! I Love Indonesia. Sementara untuk kategori kreatif sudah ada Faza Meonk kreator komik Si Juki dan Karyakarsa.com. Karyakarsa.com merupakan pengelola platform bagi kreator berbagai latar belakang bidang ekonomi kreatif untuk memperoleh dukungan langsung dari fans-nya.
Baca Juga: Karya Seni Digital Menjejak Zaman
Kemunculan laman pemasaran NFT bisa dipakai untuk memonetisasi karya seni berformat digital, tetapi tujuan akhirnya tidak melulu untuk mendulang keuntungan komersial. Tokomall juga akan menginisiasi rangkaian program donasi yang akan disalurkan melalui inisiatif Tokocare yang sudah digagas Tokocrypto berkolaborasi dengan perusahaan urun dana publik Benihbaik.com.
Konsep Tokomall adalah digital meets reality. Dengan konsep ini, pemanfaatan platform digital dan karya seni berbentuk NFT dapat menjadi jawaban atas permasalahan di dunia nyata. Chung Ying menggambarkan, NFT karya seni tetap bisa dikonversikan ke produk nyata sehingga dapat diperdagangkan. ”Laman pemasaran NFT Tokomall juga mengakomodasi pendengung ataupun artis,” katanya.
Pemanfaatan platform digital dan karya seni berbentuk NFT dapat menjadi jawaban atas permasalahan di dunia nyata.
Kreator komik Si Juki, Faza Meonk, mengaku sudah lama tertarik untuk terjun ke dunia NFT. Hanya saja, karakter komik Si Juki yang dia buat sejak tahun 2010 punya pangsa besar di Indonesia, sementara laman pemasaran NFT cenderung global. Ketika ada Tokomall, barulah dia mengeksekusi keinginannya itu.
Dia berniat mengunggah karakter Si Juki buatannya tahun 2010 dan komik Si Juki yang fenomenal di Tokomall. Menurut dia, karakteristik pasar di laman pemasaran NFT memang cenderung mencari karya seni yang unik atau langka.
Di tengah pandemi Covid-19, Faza menyadari aktivitas apreasiasi seni berupa pameran dan kegiatan budaya pop secara luring berkurang drastis. Kehadiran laman pemasaran NFT bisa menjadi alternatif dan peluang baru monetisasi karya seni.
Dia menceritakan, ketika pertama kali merilis komik Si Juki tahun 2010, dirinya langsung memakai media sosial. Kala itu, dia sudah percaya bahwa teknologi digital adalah masa depan pendistribusian karya seni ataupun produk ekonomi kreatif lain.
Plagiasi
”Kemunculan blockchain beserta aset kripto mungkin bisa menjadi saluran lain untuk berinvestasi, tambahan sumber pendapatan bagi kreator, dan mungkin mengatasi pembajakan karya seni,” tutur Faza.
Selain pembajakan, kemunculan sistem NFT tidak bebas dari isu plagiarisme. Mengutip Whiteboardjournal.com, salah satu kasus yang banyak dapat sorotan publik ketika karya seniman Kendra Ahimsa di bawah moniker Ardneks diduga telah diplagiasi oleh seniman kripto Twisted Vacancy.
Baca Juga: Token Kripto Bakal Mengancam Berbagai Industri
Kendra dikenal publik Indonesia membuat ilustrasi berbagai sampul album dan poster acara musik. Beberapa musisi internasional, seperti Unknown Mortal Orchestra, Khruangbin, Mac Demarco, dan Kikagaku Moyo, pernah bekerja sama dengannya. Kendra mendapatkan lebih dari 20 laporan dugaan plagiasi yang dilakukan oleh Twisted Vacancy.
Ketika NFT pada sebuah karya seni dienkripsi dan masuk ke dalam blockchain, selamanya akan melekat dan tidak bisa dihapus. Sejumlah pihak menilai di situlah celah yang rawan disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Sistem seperti itu seolah tidak peduli adanya plagiasi pada sebuah karya.
Pendiri Digitalogi, Ali Akbar, menyampaikan, jumlah notaris di Indonesia lebih dari 17.000 orang. Jumlah ini sudah termasuk notaris hak cipta, sementara jumlah advokat di Indonesia mencapai sekitar 50.000 orang. Keberadaan mereka dapat dilibatkan langsung di sistem yang dimiliki pengelola laman pemasaran NFT.
Ali mengaku dirinya termasuk kelompok warga yang optimistis kemunculan NFT bisa lebih mensejahterakan seniman ataupun kreator karya ekonomi kreatif lain. Transaksi uang elektronik, berdasarkan data Bank Indonesia per Maret 2021, mencapai Rp 21,4 triliun. Kemudian, transaksi perdagangan aset kripto menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi mencapai sekitar Rp 126 triliun per Mei 2021. Di luar negeri, transaksi NFT melonjak menjadi 2,5 miliar dollar AS atau setara Rp 36,2 triliun.
Kalaupun kini berkembang laman pemasaran NFT, seperti Tokomall, dia berharap agar seniman dan kreator karya ekonomi kreatif lainnya tidak memiliki pikiran siapa pembeli. Cara kerja laman pemasaran NFT memungkinkan mengunggah karya seni buatan orang lain.
”Agar pencatatan hak cipta atau hak kepemilikan sah terjadi, ada baiknya notaris dan advokat hak cipta dilibatkan langsung dalam laman pemasaran NFT,” ujarnya.