Kolaborasi Tripartit Ringankan Dampak Pandemi di Sektor Ketenagakerjaan
Keadaan ketenagakerjaan diklaim membaik dibandingkan tahun lalu. Namun, pemerintah tidak bisa berjuang sendirian menangani dampak pandemi pada sektor ketenagakerjaan. Butuh kolaborasi kuat dengan pengusaha dan pekerja.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Meski dunia kerja terdampak pandemi Covid-19, kondisi ketenagakerjaan secara nasional saat ini diklaim jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Mengatasi tantangan ketenagakerjaan di masa penerapan pembatasan kegiatan masyarakat dan sesudahnya, komitmen program gotong-royong antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja, diperluas di Jawa Timur.
Sejumlah pihak bersama-sama mendeklarasikan ”Komitmen Gotong Royong Menangkan Indonesia Sekarang” di Aula Museum Mpu Tantular, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), Kamis (5/8/2021). Mereka merupakan perwakilan serikat pekerja dan serikat buruh, serta pengusaha yang terwadahi dalam DPP Apindo Jatim, ataupun Kamar Dagang Indonesia Jatim. Kegiatan itu juga dihadiri Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Ada enam poin komitmen yang dideklarasikan menyikapi pandemi Covid-19 pascapenerapan PPKM darurat dan level 4. Pertama, menyelesaikan segala pertikaian dan konflik melalui dialog yang sehat dan kompromi yang adil. Kedua, menepis semua berita bohong terkait pandemi Covid-19 yang tidak berdasarkan kajian medis.
Adapun poin ketiga, tetap mematuhi protokol kesehatan pascapenerapan PPKM darurat atau level 4 dan masa-masa sesudahnya. Keempat, meniadakan pengumpulan massa yang berpotensi menyebarkan virus Covid-19 dan membawa semua bentuk perselisihan ke meja perundingan dengan kepala dingin dan bertanggung jawab.
Poin kelima, memberikan tugas kepada Menaker RI dengan seluruh kewenangan yang dimilikinya untuk mengupayakan langkah-langkah praktis dan strategis untuk memperbaiki situasi industri dan ketenagakerjaan di Indonesia selama dan pascapandemi Covid-19. Adapun poin terakhir, saling mengingatkan, khususnya dalam hal penegakan protokol kesehatan di lingkungan kerja.
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengatakan, komitmen gotong royong merupakan salah satu upaya memperbaiki kondisi ketenagakerjaan dan dunia usaha yang terdampak pandemi Covid-19. Dengan gotong royong, dia optimistis, tantangan berat bangsa Indonesia bisa diselesaikan dengan baik.
Selama pandemi, pemerintah sudah berusaha keras mengatasi beragam persoalan. Hasil usaha keras tersebut antara lain, perbaikan signifikan di sektor ketenagakerjaan yang tecermin dari turunnya jumlah pekerja terdampak Covid-19 secara signifikan.
Data Kemenaker menunjukkan, pada Agustus 2020, total pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 mencapai 29 juta orang. Jumlah pengangguran terbuka mencapai 9,7 juta orang. Berkat kerja keras semua pemangku kepentingan di bidang ketenagakerjaan, terutama kalangan pengusaha dan pekerja, kondisi ketenagakerjaan kini membaik.
Data Kemenaker menunjukkan, pada Februari 2021, jumlah pengangguran terbuka turun menjadi 8,7 juta orang. Sementara jumlah total pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 turun sebesar 10 juta orang menjadi 19 juta orang. Meski menurun signifikan, jumlah pekerja yang terdampak pandemi dan angka pengangguran terbuka masih sangat tinggi. Hal inilah yang menjadi tantangan.
Ida menambahkan, penggelontoran anggaran dengan nilai triliunan rupiah tidak akan membuahkan hasil optimal apabila pemerintah bekerja sendirian. Pekerjaan dan penyelesaian persoalan akan sangat lamban. Sebaliknya, kondisi berat tersebut akan terasa ringan jika dikerjakan bersama-sama melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan.
”Deklarasi pada pagi hari ini bukan seremonial semata. Sebab, sudah bukan zamannya lagi berbasa-basi karena yang dibutuhkan komitmen tulus dari semua pihak yang terlibat,” ujar Ida.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban mengatakan, komitmen gotong royong ini memerlukan perjuangan yang tidak gampang bagi pekerja. Sebab, dampak pandemi dirasakan semua pihak terutama pekerja dan buruh.
”Namun tanpa empati dan tanpa sikap mau bekerja sama dengan pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun pengusaha, sulit rasanya bisa keluar dari situasi yang berat ini,” ucap Elly Rosita.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Jatim Dedy Suharjadi mengatakan, komitmen gotong royong ini merupakan semangat Jatim untuk bersama-sama melawan pandemi Covid-19. Kalangan pengusaha optimistis dan tidak akan kalah melawan dampak penularan penyakit yang sangat menular ini.
Dia juga mengingatkan terkait poin kelima yang menyatakan memberikan tugas kepada Menaker RI, memperbaiki situasi industri dan ketenagakerjaan di Indonesia selama dan pasca-pandemi Covid-19. ”Hal itu tidak akan mudah bagi Kemenaker karena kewenanganannya terbatas. Namun, dengan dukungan seluruh pekerja dan pengusaha, Kemenaker akan menjadi kuat,” kata Dedy.
Deklarasi Gotong Royong PPKM Darurat bersama para pengusaha dan buruh sebelumnya berlangsung di Jakarta, Rabu (13/7/2021). Acara itu melibatkan Kadin Indonesia, Apindo, dan sejumlah pimpinan serikat buruh serta serikat pekerja nasional. Deklarasi dilanjutkan dengan penandatanganan pakta integritas.
Adapun tujuan deklarasi ini, mengatasi tantangan ketenagakerjaan yang dilandasi semangat saling peduli, optimistis, dan bersama-sama bangkit dari dampak pandemi Covid-19. Deklarasi ini juga bentuk penghormatan kepada pejuang kesehatan yang gugur.