Tren Ekspor Produk Kimia Bagus, Sejumlah Perusahaan Perluas Pasar
Nilai permintaan impor dunia terhadap produk-produk kimia naik 4,5 persen sepanjang 2016-2020. Namun, tren nilai ekspor produk-produk kimia Indonesia baru tumbuh 3,2 persen.
Oleh
Hendriyo Widi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Potensi ekspor produk-produk kimia, seperti pupuk, aluminium oksida atau alumina, dan mepoxe campuran resin yang digunakan untuk sektor pertanian dan industri manufaktur, sangat besar. Hal ini menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tersebut untuk memperluas pasar ekspor.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan, sepanjang 2016-2020, tren ekspor produk-produk kimia cukup positif. Nilai dan volumenya masing-masing tumbuh 3,2 persen dan 8,2 persen.
”Pada Januari-April 2021, nilai ekspornya tumbuh 38,1 persen sehingga diperkirakan sepanjang tahun ini bisa mencapai 13,7 miliar dollar AS atau meningkat 33,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Didi dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (8/7/2021).
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Direktorat Jenderal PEN Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan menambahkan, nilai permintaan impor dunia terhadap produk-produk kimia naik 4,5 persen sepanjang 2016-2020. Di sisi lain, tren nilai ekspor produk-produk kimia Indonesia baru tumbuh 3,2 persen.
”Oleh karena itu, Indonesia dapat menangkap dan memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan pasar ekspor produk-produk kimia,” kata Marolop.
Nilai permintaan impor dunia terhadap produk-produk kimia naik 4,5 persen sepanjang 2016-2020. Di sisi lain, tren nilai ekspor produk-produk kimia Indonesia baru tumbuh 3,2 persen.
Dalam acara Temu Bisnis Kimia Nasional, Selasa (6/7/2021), Kementerian Perdagangan berupaya menjembatani pelaku usaha dan industri kimia dengan sejumlah perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri. Perwakilan perdagangan tersebut, di antaranya ada di Kuala Lumpur, Bangkok, Hanoi, Manila, Seoul, Busan, Kairo, Moskwa, Shanghai, Chennai, Johannesburg, Los Angeles, Chicago, Osaka, dan Singapura.
Dalam kesempatan tersebut, Marketing and Sales Manager PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) Muhammad Nabil mengatakan, ICA yang berdiri sejak 2006 merupakan satu-satunya produsen chemical grade alumina (CGA) di Indonesia. Produk utama yang dihasilkan adalah alumina dan aluminium hidroksida dengan kapasitas produksi 300.000 ton per tahun.
”Target jangka pendek kami adalah berekspansi ke pasar Filipina dan Vietnam,” ujarnya.
Aluminium hidroksida adalah produk setengah jadi yang dapat digunakan untuk pemurnian air. Sementara alumina dapat digunakan untuk memproduksi komponen pendukung elektronik. Beberapa produk yang menggunakan CGA, antara lain, refractoriness (bahan tanpa panas), abrassive atau ampelas, produk rakitan, sirkuit terpadu atau cip (integrated circuit/IC), dan bahan dasar layar LCD.
Adapun Marketing Manager PT Kawaguchi Kimia Indonesia Budy Liem menyatakan, produk yang dihasilan Kawaguchi adalah mepoxe, cypoxe, benzoxe, dan CUCL. Semula, produk-produk ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, saat ini, produk-produk itu telah diekspor ke 20 negara di kawasan Asia Timur, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Ke depan, pasar ekspornya akan diperluas ke Afrika Timur dan Afrika Selatan.