Percepatan Vaksinasi bagi Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Diperlukan
Pelaku jasa usaha pariwisata dan ekonomi kreatif berharap ada percepatan vaksinasi Covid-19 sehingga pemulihan aktivitas bisa terwujud. Hingga kini, angka vaksinasi baru3 persen dari target 34 juta orang.
Oleh
Mediana
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Percepatan vaksinasi Covid-19 bagi pelaku jasa usaha pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan agar ada pemulihan aktivitas usaha. Asosiasi siap mendukung pemerintah daerah untuk manajemen pendistribusian ataupun pelaksanaan vaksinasi.
Penasihat Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali Ketut Ardana, Rabu (9/6/2021), mengatakan, manajemen percepatan vaksinasi Covid-19 di Bali terdiri dari enam langkah. Langkah pertama adalah memakai metode vaksinasi massal berbasis banjar dan komunitas. Kedua, pemerintah provinsi bertanggung jawab melaksanakan vaksinasi massal berbasis komunitas, sedangkan pemerintah kabupaten/kota untuk banjar.
Ketiga, administrasi kegiatan vaksinasi Covid-19 dilaksanakan oleh perangkat daerah kabupaten/kota yang dibagi habis dengan jumlah lokasi vaksinasi. Keempat, pelaksanaan vaksinasi dilaksanakan secara gotong royong. Lalu penyediaan sarana dan prasarana difasilitasi oleh asosiasi jasa usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, pasar, dan perguruan tinggi. Terakhir, proses pelaksanaan vaksinasi massal tanpa membebani anggaran pendapatan dan belanja daerah.
”Kami semua pelaku industri pariwisata bersama pemerintah daerah sepakat, vaksinasi Covid-19 di Bali harus berhasil. Salah satu target utama ialah geliat aktivitas jasa usaha pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kembali buka,” ujar Ketut.
Kami semua pelaku industri pariwisata bersama pemerintah daerah sepakat, vaksinasi Covid-19 di Bali harus berhasil. Salah satu target utama ialah geliat aktivitas jasa usaha pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kembali buka.
Target jumlah penduduk yang akan divaksinasi sebanyak tiga juta orang atau setara 70 persen dari jumlah penduduk Bali yang sebanyak 4,3 juta orang. Adapun jumlah vaksin yang diperlukan sebanyak enam juta dosis.
Jumlah vaksin yang sudah diterima sampai 4 Juni 2021 sebanyak 3.092.680 dosis, sudah mencapai 50 persen dari jumlah yang dibutuhkan.
Wilayah prioritas vaksinasi Covid-19 di Bali adalah zona hijau yang terdiri dari Ubud, Sanur, dan Nusa Dua. Pencapaian vaksinasi sampai 5 Juni 2021 ialah suntikan pertama sebanyak 1.401.903 orang dan suntikan kedua 659.600 orang.
”Secara khusus mengenai tenaga kerja di jasa usaha pariwisata, ada 85.000 orang sudah divaksin. Ini termasuk anggota kami. Jumlah tersebut berarti 90 persen dari target,” kata Ketut.
Menurut dia, vaksinasi Covid-19 kepada pelaku usaha jasa pariwisata dan ekonomi kreatif sebenarnya tidak ada kendala khusus, terutama di Bali. Dia percaya, hampir semua daerah dan sektor industri lainnya juga menunggu waktu giliran jatah vaksinasi Covid-19.
”Menunggu waktu sampai semua jatah vaksin diterima. Mengenai manajemen pendistribusian ke daerah, asosiasi selalu siap membantu untuk mempercepat pendistribusian,” ujarnya.
Sementara itu, di tingkat nasional, Wakil Ketua Umum I Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ASITA Budijanto Ardiansjah mengatakan, rata-rata belum semua kepengurusan daerah beserta pekerjanya mendapat akses vaksinasi. DPP terus berusaha mengajukan vaksinasi Covid-19 melalui dinas pariwisata tingkat kabupaten/kota.
”Karena eksekutor fasilitas vaksinasi Covid-19 adalah kepala daerah kabupaten dan kota, kami mendorong dewan pengurus daerah ataupun cabang lebih aktif berkoordinasi dengan mereka,” ucap Budijanto.
Budijanto membenarkan bahwa hingga sekarang, pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih banyak telah menerima vaksinasi Covid-19 adalah Jawa Barat, Bali, Yogyakarta, dan DKI Jakarta. DPP ASITA mengupayakan koordinasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan asosiasi lain agar vaksinasi Covid-19 bisa lebih merata.
Kami harap dukungan segala pemangku kepentingan di industri pariwisata sampai pemerintah daerah membantu akses vaksinasi Covid-19. Jangan lupa standar protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan. Dengan demikian, pemulihan bisa dicapai.
Baru 3 persen
Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Henky Manurung mengatakan, dari sekitar 34 juta pelaku usaha jasa pariwisata dan ekonomi kreatif, baru 3 persen yang sudah tuntas menerima vaksinasi Covid-19. Angka 3 persen ini sudah termasuk 3.300 pelaku usaha jasa pariwisata dan ekonomi kreatif yang menerima vaksinasi Covid-19 di NeoSoho Central Park, Jakarta Barat, 8-10 Juni 2021.
”Program percepatan vaksinasi yang dijalankan Kemenparekraf telah memasuki bulan keenam. Kami menargetkan 70 persen vaksinasi terhadap 34 juta pelaku, tetapi memang implementasinya baru 3 persen. Kami harap pada periode berikutnya angka itu sudah naik,” kata Henky.
Sambil menunggu realisasi vaksinasi Covid-19 kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, Henky berharap agar mereka tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Apalagi, bagi pelaku yang berada di destinasi pariwisata langsung.
”Kami harap dukungan segala pemangku kepentingan di industri pariwisata sampai pemerintah daerah membantu akses vaksinasi Covid-19. Jangan lupa standar protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan. Dengan demikian, pemulihan bisa dicapai,” katanya, menambahkan.