Perbaikan Jalur Pantai Selatan Jawa untuk Dorong Wisata
Pembenahan jalur pantai selatan Jawa diharapkan menggerakkan pariwisata dan perekonomian wilayah sekaligus menekan ketimpangan dengan wilayah di pesisir utara Jawa. Perbaikan jalan ditargetkan selesai pada 2023.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah tengah membenahi jalur pantai selatan Jawa untuk menggerakkan wisata dan menekan kesenjangan ekonomi dengan wilayah pantai utara Jawa. Peningkatan kualitas jalur pantai selatan Jawa sepanjang 99,6 kilometer ditargetkan selesai pada Februari 2023.
Jalur pantai selatan (pansela) Jawa membentang dari Provinsi Banten di bagian barat hingga Jawa Timur di bagian timur dengan total sepanjang 1.604 kilometer (km). Peningkatan kualitas jalan dilakukan pada ruas sepanjang 99,6 km melalui program Regional Road Development Project (RRDP) yang didanai oleh Islamic Development Bank (IDB) dengan masa pelaksanaan Agustus 2019-Februari 2023.
Peningkatan kualitas jalan itu meliputi 9 ruas/seksi, yaitu Ruas/Seksi 1 dan 2 di wilayah Jawa Tengah sepanjang 10,65 km dan Seksi 3, 4, 5 di wilayah DI Yogyakarta sepanjang 17,32 km. Selain itu, Seksi 6, 7, 8, 9 di wilayah Jawa Timur sepanjang 71,69 km.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengemukakan, peningkatan kondisi jalan pantai selatan Jawa diharapkan dapat menjadikannya sebagai jalur wisata di pesisir pantai selatan serta memperlancar konektivitas Pulau Jawa bagian selatan. Upaya itu untuk mengurangi kesenjangan dengan wilayah pantai utara (pantura) Jawa yang potensi ekonominya lebih maju.
”Kita terus promosikan Jalur Pansela (Pantai Selatan) Jawa supaya orang tertarik lewat selatan. Sebab, tidak hanya jalannya yang bagus, tetapi juga memiliki pemandangan yang indah dan terdapat banyak obyek wisata,” kata Basoeki, dalam siaran pers, Rabu (19/5/2021).
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Achmad Subki mengatakan, pembangunan jalan pantai selatan di Jawa Timur terbagi menjadi empat seksi, yakni Seksi 6 Ruas Prigi-batas Kabupaten Tulungagung-Kretek-Brumbun sepanjang 17,78 km; Seksi 7 ruas batas Kabupaten Tulungagung-Serang-batas Malang sepanjang 12,85 km; Seksi 8 ruas Jarit-Puger sepanjang 23,18 km; dan Seksi 9 ruas Simpang Balekambang-Kedungsalam sepanjang 17,87 km.
Seksi 6 ini merupakan penghubung dua obyek wisata yang cukup besar, yaitu Pantai Gemah dan Pantai Prigi. Perkembangan konstruksi di Seksi 6 hingga pekan kedua Mei 2021 sudah mencapai 31,63 persen. Seksi 6 merupakan area perbukitan yang secara topografi membutuhkan teknologi khusus karena banyaknya bebatuan. Adapun perkembangan konstruksi Seksi 7 mencapai 53,01 persen dan ditargetkan selesai pada Februari 2022.
Secara terpisah, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengemukakan, kelemahan mendasar proyek pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan adalah tidak ditopang dengan penyediaan sistem transportasi. Tanpa penyediaan angkutan umum memadai, sulit berharap pergerakan masyarakat dan ekonomi wilayah.
”Perlu didorong penyediaan bus-bus perintis sehingga orang tertarik ke sana dengan angkutan yang tersedia,” katanya.