Kendati hanya ada dua hari perdagangan saham sepanjang pekan ini, masih ada kesempatan bagi investor untuk mencermati beberapa jenis saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Libur Lebaran hanya menyisakan perdagangan saham selama dua hari dalam pekan ini, yaitu pada Senin (10/5/2021) dan Selasa (11/5). Meski demikian, masih ada kesempatan bagi para investor untuk memperhatikan beberapa sektor saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah 0,98 persen. Rata-rata nilai transaksi harian pun semakin menipis. Pada awal pekan lalu, misalnya, nilai transaksi masih mencapai Rp 9,2 triliun, tetapi pada akhir pekan kemudian hanya sebesar Rp 8,7 triliun. Biasanya rata-rata nilai transaksi harian di BEI sebesar Rp 9 triliun.
”Pekan ini hanya terdapat dua hari kerja sebelum libur panjang Lebaran. Kami masih melihat minimnya sentimen yang dapat menggerakkan IHSG. Namun, kami perkirakan tekanan jual berkurang mengingat investor akan mencairkan dana sebelum libur panjang telah berakhir pada Jumat pekan lalu dengan skema T+2 (dua hari bursa setelah transaksi) yang ada di BEI,” kata analis Samuel Sekuritas, Nasrullah Putra, dalam risetnya, Senin.
Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah 0,98 persen. Rata-rata nilai transaksi harian pun semakin menipis.
Kebijakan pemerintah untuk melarang warga mudik berpotensi meningkatkan trafik komunikasi, seperti layanan data dan panggilan video (video call). Samuel Sekuritas memperkirakan bakal ada peningkatan trafik data dan akan meningkatkan pembelian paket data terhadap fitur tertentu.
”Namun, peningkatan pendapatan kami proyeksikan tidak signifikan. Sebab, sebagian besar pengguna layanan membeli paket langganan dalam kondisi normal ataupun saat hari raya,” demikian riset Samuel Sekuritas.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa dalam keterangannya pekan lalu menyebutkan, pada libur Lebaran 2020, pihaknya telah meningkatkan penggunaan layanan telekomunikasi dan data yang cukup signifikan, yaitu rata-rata meningkat sekitar 25 persen. Dari jenis layanan, kenaikan trafik tertinggi ada pada akses terhadap layanan pesan singkat, video call atau video conference, social network service, dan streaming (gim, video, musik, atau film).
Kebijakan pemerintah untuk melarang warga mudik berpotensi meningkatkan trafik komunikasi, seperti layanan data dan panggilan video (video call).
Terkait harga komoditas, analis Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya, mencermati kenaikan harga yang masih terus berlanjut, terutama pada komoditas logam industri, seperti tembaga, nikel, dan seng. ”Harga CPO naik 5 persen menjadi 4,427 ringgit per ton Jumat lalu. Harga tembaga telah menguat hingga mencapai rekor di atas level 10.000 dollar AS per ton,” kata Hariyanto.