Jokowi Berharap Industri Otomotif Bangkit Lebih Cepat
Industri otomotif nasional diharapkan dapat segera bangkit usai pandemi Covid-19 mulai terkendali. Selama ini, industri otomotif merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional.
Oleh
FX Laksana AS/Cyprianus Anto Saptowalyono
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo berharap agar industri otomotif nasional segera bangkit. Pelonggaran Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM diharapkan memicu kembali permintaan pasar. Sementara dari sisi suplai, pelaku industri bersama dengan seluruh rantai pasok domestik diharapkan segera bergerak kembali.
Presiden dalam pidato pembukaan pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/4/2021), menyatakan, industri otomotif merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional. Banyak pelaku usaha terlibat di dalamnya mulai dari hulu sampai hilir, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM).
Untuk itu, Presiden mendorong agar kebangkitannya dipercepat. Salah satu orientasinya adalah meningkatkan nilai tambah industri otomotif bagi perekonomian nasional. ”Tentu saja yang paling penting adalah penyerapan tenaga kerja lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Goal-nya adalah di sini,” kata Presiden.
Industri otomotif merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional. Banyak pelaku usaha terlibat di dalamnya mulai dari hulu sampai hilir.
Selain itu, Presiden juga mengajak industri otomotif untuk mulai bergerak ke teknologi hijau. Ini antara lain merujuk pada penggunaan bahan bakar biodiesel dan pengembangan kendaraan listrik. Bahkan, pengembangan industri mobil listrik merupakan salah satu industri unggulan Indonesia.
Pertumbuhan investasi industri otomotif, Presiden melanjutkan, menjadi prioritas pemerintah. Untuk itu, sejumlah upaya dilakukan untuk meningkatkan iklim investasi. Salah upaya yang dilakukan di antaranya dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Pemerintah juga baru saja membentuk Lembaga Pengelola Investasi. Lembaga ini diharapkan akan memberikan banyak kemudahaan dan kepastian hukum bagi para investor untuk membangun usaha produktif di Indonesia.
Sementara guna memicu permintaan, pemerintah telah melonggarkan PPnBM. Ini diharapkan akan mendongkrak penjualan dan meningkatkan daya beli terhadap produk otomotif.
Sejauh ini, Presiden menambahkan, tingkat pembelian masyarakat terhadap produk otomotif sudah mencapai 190 persen. Artinya, masyarakat harus inden terlebih dahulu untuk membeli kendaraan yang diinginkan. Hal ini menunjukkan bahwa industri otomotif sudah mulai bangkit kembali.
Presiden juga berharap agar pelaku industri otomotif meningkatkan kapasitas produksi dengan meningkatkan pemakaian kandungan lokal. Sejalan dengan itu, pelaku industri otomotif juga diminta untuk tidak sekadar berorientasi pasar domestik, tetapi juga pasar ekspor.
Namun, Presiden mengingatkan agar protokol kesehatan tetap dijalankan dengan ketat. Tren penambahan kasus Covid-19 di dalam negeri berangsur-angsur turun dari periode puncak, yakni Januari. Saat itu, tambahan kasus harian mencapai 13.000-15.000. Adapun tiga pekan terakhir, penambahannya berkisar 4.000-6.000 kasus per hari.
”Harus betul-betul dijaga agar kebangkitan industri otomotif jangan sampai terganggu lagi karena Covid naik. Hati-hati,” kata Presiden.
Industri MICE berada dalam kondisi titik terendah akibat pandemi Covid-19 selama lebih dari setahun terakhir.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh, melaporkan, industri pertemuan, insentif, konferensi, dan pameran (meeting, incentive, cenference, and exhibition/MICE) berada dalam kondisi titik terendah akibat pandemi Covid-19 selama lebih dari setahun terakhir. Implikasinya bukan saja untuk sektor industri, melainkan sudah menghunjam ke rumah tangga yang menjadi bagian dari ekosistem industri pariwisata, khususnya sektor MICE.
”Terselenggaranya IIMS Hybrid 2021 di April menjadi momentum yang tepat sejalan dengan kebijakan relaksasi PPnBM yang dikeluarkan pemerintah. Kebijakan ini disambut positif dan memacu energi baru oleh industri, tetapi belum maksimal diserap masyarakat karena kegamangan kondisi Covid-19,” kata Hendra.
Hendra juga berharap agar pameran tersebut bisa menciptakan peluang secara lebih maksimal dan berpengaruh luas kepada seluruh pemangku kepentingan dalam industri otomotif.
”Event ini diharapkan juga dapat membuka peluang industri MICE dan event organizer lainnya agar mendapatkan kesempatan menyelenggarakan acara dengan menyesuaikan dengan aturan new normal,” kata Hendra.
Hadir pula dalam acara pembukaan di Istana Negara itu Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.