logo Kompas.id
EkonomiPetani Padi Tengah Merugi
Iklan

Petani Padi Tengah Merugi

Anjloknya harga gabah hingga di bawah ongkos produksi menjelang panen raya pertama tahun ini membuat petani rugi. Mereka berharap pemerintah menjaga agar harga gabah di tingkat petani tidak semakin ambyar.

Oleh
M Paschalia Judith J
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/H3Ok6VNtOhrAIgY6fvHs_8M1RN0=/1024x565/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F92036904-292e-4ef2-b730-26cb90a8effd_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara buruh tani menjemur hasil panen padi yang terendam banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021). Selain curah hujan yang tinggi, luapan Sungai Citarum dan Sungai Cibeet merendam areal persawahan dan mengakibatkan tanaman padi siap panen sebagian besar rusak dan terancam gagal panen.

JAKARTA, KOMPAS — Harga gabah di sejumlah sentra padi di Indonesia terus turun hingga di bawah ongkos produksi menjelang panen raya musim tanam pertama 2020/2021. Para petani berharap pemerintah melalui Perum Bulog mengoptimalkan penyerapan untuk meredam penurunan harga.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Hery Sugiartono, saat dihubungi, Jumat (26/2/2021), menyebutkan, harga jual gabah di tingkat petani semestinya Rp 4.500 per kilogram (kg) kering panen (GKP) agar ongkos produksi tertutupi dan petani mendapatkan margin. ”Saat ini harga gabah malah anjlok ke Rp 3.800-Rp 3.900 per kg. Petani tengah merugi,” katanya.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000