Kementerian Perhubungan: Sriwijaya Air SJ-182 Laik Terbang
Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJ-182, yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021), laik terbang.
Oleh
C Anto Saptowalyono/Dewi Indriastuti
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021), dipastikan dalam kondisi laik udara sebelum terbang. Kondisi laik terbang pesawat Boeing 737-500 itu dinyatakan dalam Sertifikat Kelaikudaraan atau Certificate of Airworthiness yang berlaku hingga 17 Desember 2021.
Menurut juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, sertifikat itu diterbitkan Kementerian Perhubungan.
”Pengawasan rutin Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sesuai program pengawasan dalam rangka perpanjangan sertifikat pengoperasian pesawat Sriwijaya Air pada November 2020,” katanya dalam siaran pers, Senin (11/1/2021).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menambahkan, pengawasan Ditjen Perhubungan Udara berupa pemeriksaan pesawat dari semua maskapai yang diparkir atau tidak dioperasikan. Pemeriksaan ini untuk memastikan pesawat tersebut masuk ke dalam program penyimpanan dan perawatan pesawat.
Pengawasan rutin Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sesuai program pengawasan dalam rangka perpanjangan sertifikat pengoperasian pesawat Sriwijaya Air pada November 2020.
Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Udara, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masuk hanggar pada 23 Maret 2020 dan tidak beroperasi sampai dengan Desember 2020. Adapun pemeriksaan atau inspeksi Ditjen Perhubungan Udara berlangsung pada 14 Desember 2020. Pesawat itu mulai beroperasi lagi, tetapi tanpa penumpang pada 19 Desember 2020. Selanjutnya, pada 22 Desember 2020, pesawat kembali beroperasi dengan mengangkut penumpang.
Pada 24 Juli 2020, Kemenhub menerbitkan perintah kelaikudaraan untuk menindaklanjuti perintah serupa oleh regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA). Perintah itu mewajibkan operator yang mengoperasikan Boeing 737-300, 737-400, 737-500 serta Boeing 737-800 dan 737-900 untuk memeriksa mesin sebelum pesawat itu diterbangkan.
Mengutip laman Boeing, perusahaan itu menyampaikan telah mengetahui musibah pesawat Sriwijaya Air dari pemberitaan media di Jakarta. ”Doa kami bersama awak kabin, penumpang, dan keluarga mereka. Kami berkomunikasi dengan maskapai dan mendukung mereka dalam menghadapi situasi sulit ini,” tulis tim komunikasi Boeing, Minggu (10/1/2021).