logo Kompas.id
EkonomiSentra Kedelai Lokal Berkurang
Iklan

Sentra Kedelai Lokal Berkurang

Dalam 10 tahun terkahir, produksi kedelai di Banyuwangi menunjukkan tren penurunan produksi. Hal itu disebabkan alih komoditas tanam para petani dari kedelai menjadi buah naga dan jeruk.

Oleh
ANGGER PUTRANTO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KKmbcNDM1XrHd6d49oCgQ68_Yzs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F20210108GER_Pengrajin-Tahu5_1610096365.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Masuah (55) mendinginkan kedelai sebelum diolah menjadi tempe di Kampung Tahu, Banyuwangi, Jumat (8/1/2021). Harga kedelai yang naik dari Rp 7.000 per kg menjadi Rp 9.500 per kg membuat perajin tempe dan tahu dihadapkan dalam kondisi sulit karena tidak ada pasokan kedelai lokal sebagai pengganti.

BANYUWANGI, KOMPAS — Banyuwangi tercatat menjadi produsen kedelai tertinggi nasional tahun 2014. Namun, kini lahan kedelai banyak berganti menjadi kebun jeruk dan buah naga. Sulitnya bersaing harga dengan kedelai impor yang dulu murah menjadi penyebabnya.

Dalam 10 tahun terakhir, produksi kedelai di Banyuwangi menunjukkan tren penurunan produksi. Hal itu disebabkan alih komoditas tanam para petani dari kedelai menjadi buah naga dan jeruk.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000