Kerupuk udang dan rengginang hadir di meja konsumen di Uni Emirat Arab. Produk usaha mikro, kecil, dan menengah juga bisa mengetuk pintu berbagai negara. Syaratnya, berdaya saing.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
Produk Indonesia dipajang di laman perdagangan secara elektronik atau e-dagang warungkita.ae. Platform e-dagang tersebut mengklaim sebagai warung dalam jaringan atau daring Indonesia pertama di Uni Emirat Arab.
Pengunjung laman bisa memilih bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab. Mengutip keterangan di laman, warungkita.ae beralamatkan di Sharjah, UEA.
Dengan menggalang kekuatan komunitas, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan dan pertanian berpotensi unjuk gigi di laman itu. Syaratnya, mesti berdaya saing.
Senin (14/9/2020), rengginang ”Eyang” rasa ayam panggang seberat 90 gram di warungkita harganya 10,5 dirham atau sekitar Rp 42.000. Sementara kerupuk ”Aloha” seberat 500 gram, harganya 26,25 dirham atau sekitar Rp 105.000.
Melalui program Indonesia Grocery Kopitu, Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro, Kecil, Menengah Indonesia Bersatu (Kopitu) Yoyok Pitoyo mengatakan, asosiasinya memfasilitasi pelaku UMKM yang hendak mengekspor dan memasarkan produknya ke UEA melalui laman e-dagang yang menyasar diaspora Indonesia.
”Dengan demikian, petani dan pelaku UMKM dapat menjual produk mereka langsung ke konsumen,” ujarnya dalam diskusi yang digelar Kopitu secara daring.
Yoyok menambahkan, ada proses kurasi produk agar dapat memenuhi aspek legalitas dan kebutuhan pasar. Fasilitas pergudangan juga disiapkan. Pelaku UMKM yang hendak mengekspor produk dengan memanfaatkan fasilitas ini akan didampingi hingga memperoleh kontrak. Kontrak ini bisa menjadi jaminan saat pelaku usaha meminjam dana ke lembaga pembiayaan untuk pengiriman produk.
Duta Besar RI untuk Abu Dhabi, Husin Bagis, menggarisbawahi arti penting penguatan daya saing. Daya saing terkait pemenuhan standar, kualitas, dan kuantitas, yang bermuara pada harga jual.
Menurut Husin, pelaku UMKM mesti mampu menjual produk mereka di Lulu Hypermarket terlebih dahulu, sebagai indikator kemampuan menembus pasar UEA. Lulu Hypermarket adalah usaha di dalam Lulu Group International, yang berkantor pusat di Abu Dhabi, UEA. Lulu juga punya hipermarket di Indonesia.
Daya saing terkait pemenuhan standar, kualitas, dan kuantitas, yang bermuara pada harga jual.
Primadona
Di tengah pandemi Covid-19, produk pertanian dan pangan menjadi salah satu primadona ekspor.
Menurut data Badan Pusat Statistik, ekspor kelompok produk pertanian pada Januari-Juli 2020 tumbuh 9,92 persen secara tahunan menjadi 2,06 miliar dollar AS.
Agar produk pangan dan pertanian kian berdaya saing, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Kasan bersedia membantu asosiasi UMKM dalam proses kurasi. Menurut dia, standar yang mesti dipenuhi produk pangan dan pertanian yang hendak diekspor, berorientasi pada prinsip-prinsip peduli lingkungan. Hal itu di antaranya sertifikasi organik, ketertelusuran, keberlanjutan, dan transparansi.
Standar yang mesti dipenuhi produk pangan dan pertanian yang hendak diekspor, berorientasi pada prinsip-prinsip peduli lingkungan.
Kasan juga menawarkan peluang kerja sama ekspor produk UMKM dengan diaspora di Kanada yang menjadi penyuplai di laman Amazon. Produk yang akan ditawarkan adalah makanan-minuman serta kosmetik dan perawatan tubuh.
Kendati berpeluang besar, sektor pertanian masih kerap berhadapan dengan persoalan pembiayaan. Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Indah Megahwati berpendapat, perbankan masih sangat berhati-hati menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani. Alasannya, risiko kredit macetnya masih cukup tinggi.