logo Kompas.id
EkonomiLima Tahun Berjalan,...
Iklan

Lima Tahun Berjalan, Pemanfaatan MEA Dinilai Belum Optimal

Infrastruktur industri lokal di Indonesia belum siap dan biaya logistik relatif tinggi. Ini menjadikan kebutuhan di daerah-daerah Indonesia yang berdekatan dengan negara tetangga banyak dipasok dari negara tersebut.

Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DpqWO5iCD9KskWT7SC1g3bJvg-o=/1024x677/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190709PRI5HR_1562662191.jpg
KOMPAS/ PRIYOMBODO

Produk mainan berbahan plastik dalam pameran plastik dan karet 2019 di Plaza Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Pelaku industri di Indonesia belum mendapatkan manfaat optimal dari pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang sudah berjalan lima tahun ini. Hal ini tidak lepas dari ukuran pasar Indonesia yang memang lebih besar dibanding negara-negara tetangga. Daya saing industri dan biaya logistik juga masih menjadi faktor pembatas mengoptimalkan manfaat MEA tersebut.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan integrasi negara-negara anggota ASEAN di era perdagangan bebas yang diberlakukan pada 31 Desember 2015. Empat pilar MEA yang terus dibangun adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal, kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata dan berkeadilan, dan kawasan yang terintegrasi dengan ekonomi global.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000