Kinerja pasar modal di dalam negeri terkerek antusiasme pelaku pasar yang menyambut rencana pemerintah menerapkan normal baru di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Antusiasme pelaku pasar terhadap keputusan pemerintah yang secara bertahap akan kembali membuka aktivitas ekonomi cukup tinggi. Hal ini tecermin dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa (2/6/2020).
Namun, ada faktor lain yang mengerek IHSG, yakni inflasi Mei 2020 yang rendah.
Pada perdagangan Selasa, IHSG ditutup menguat 1,98 persen atau 93,89 poin ke level 4.847,5. Aksi beli investor asing mengiringi penutupan IHSG pada perdagangan hari ini yang tercatat mencapai Rp 871,71 miliar.
Adapun volume transaksi pada hari ini mencapai 9,79 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 11,99 triliun. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, harga 245 saham naik, 155 saham turun, dan 168 saham tetap.
Analis Foster Asset Management, Riki Adi Saputra, mengatakan, sentimen positif bagi indeks hari ini adalah rencana pemerintah menetapkan normal baru dengan pengaktifan kembali kegiatan ekonomi secara bertahap.
Selain sentimen tersebut, kenaikan IHSG juga ditopang kenaikan harga saham-saham perbankan setelah Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan berulang kali memastikan kondisi likuiditas.
”Kondisi global juga relatif mendukung penguatan indeks. Sepekan ini, indeks diprediksi masih akan cenderung naik meskipun tetap rawan terhadap aksi ambil untung,” ujarnya.
Kondisi global juga relatif mendukung penguatan indeks. Sepekan ini, indeks diprediksi masih akan cenderung naik meski tetap akan rawan terhadap aksi ambil untung ke depannya.
Inflasi
Analis Sucor Sekuritas, Hendriko Gani, mengatakan, selain pembukaan aktivitas ekonomi, rilis inflasi juga menjadi katalis positif pergerakan IHSG. Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, inflasi pada Mei 2020 sebesar 0,07 persen secara bulanan. Angka inflasi ada di bawah inflasi periode Idul Fitri tahun lalu yang jatuh di bulan Juni 2019 sebesar 0,55 persen.
Dengan posisi tersebut, inflasi dari awal Januari 2020 hingga Mei 2020 tercatat sebesar 0,9 persen. Adapun bila dibandingkan dengan peripde yang sama tahun sebelumnya, inflasi tercatat sebesar 2,19 persen.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini, antara lain, indeks Nikkei menguat 263,22 poin atau 1,19 persen ke level 22.325,61, indeks Hang Seng naik 263,42 poin (1,11 persen) menjadi 23.995,94, dan indeks Straits Times menguat 58,84 poin (2,31 persen) ke level 2.609,7.