Peninjauan Properti secara Virtual Jadi Solusi Saat Pandemi
Teknologi digital diharapkan dapat menggairahkan pasar properti yang lesu akibat pandemi. Kini konsumen dapat meninjau properti yang diminati secara daring melalui video atau fasilitas foto 360 derajat.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kehadiran teknologi digital membuat konsumen dapat meninjau properti yang diminati secara daring. Fasilitas ini menjadi salah satu upaya untuk tetap menggairahkan pasar properti di tengah pandemi Covid-19.
Menurut CEO KPR Academy Oktavianus Pujianto, calon konsumen dapat melihat properti yang diinginkan melalui video atau fasilitas foto 360 derajat. ”Apabila setiap detail properti tertangkap oleh kamera secara jelas, hal ini dapat menggantikan kehadiran fisik konsumen,” katanya saat acara bincang-bincang daring yang diadakan Indonesia Properti Expo, Rabu (13/5/2020).
Pandemi Covid-19 bahkan berpotensi mendorong transaksi properti secara daring sebagai tren. Oktavianus menuturkan, sebelum ada pandemi, dia memperkirakan tren transaksi properti daring berkembang pada 3-5 tahun mendatang.
Namun, konsumen diimbau untuk berhati-hati dalam memilih situs, aplikasi, atau platform apa pun untuk membeli properti secara daring. Peninjauan terhadap rekam jejak dan izin usaha dari situs dan aplikasi tersebut dibutuhkan untuk menghindari upaya penipuan.
Salah satu situs resmi yang memfasilitasi peninjauan dan transaksi secara daring ialah btnproperti.co.id . Di halaman situs ini, konsumen bisa mengklik rumah yang diminati dan melihat rincian harganya, bahkan meninjaunya secara daring.
Menurut Equity Loan Department Head PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Romeo Daniel MVE, situs tersebut menjadi solusi penjualan properti, baik bagi pengembang maupun konsumen. ”Kami membuat konsumen seolah-olah melihat properti dari proyek pengembang secara langsung,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Tak hanya dapat meninjau properti dengan fasilitas foto 360 derajat, kata Romeo, konsumen dapat mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) melalui situs yang sama. Tak perlu bertatap muka dengan petugas bank, konsumen cukup mengunggah dokumen persyaratan yang dibutuhkan. Bahkan, konsumen dapat menyimulasikan iuran KPR di situs tersebut.
Penawaran yang ada situs BTN tersebut bekerja sama dengan 46 pengembang properti. Dari pengembang-pengembang itu terdapat sekitar 300 proyek yang dilibatkan. Bunga KPR yang ditawarkan minimal 6 persen.
Konsumen dapat mempertimbangkan saat ini sebagai momentum untuk membeli properti. ”Pengusaha properti saat ini sedang jor-joran memberikan fasilitas keringangan uang muka, harga jual khusus, bahkan memberikan diskon,” katanya.
Terbuka
Pandemi Covid-19 juga mengubah relasi antara konsumen dan perbankan, salah satunya dalam hal kredit pemilikan rumah (KPR). Menurut Oktavianus, konsumen atau nasabah sebaiknya mendongkrak tingkat kepercayaannya pada pihak perbankan.
Artinya, konsumen mesti lebih terbuka terkait kondisi keuangannya apabila terdampak oleh situasi ekonomi yang lesu akibat pandemi. Menurut dia, keterbukaan ini dapat membuat bank lebih tepat dalam menawarkan pilihan solusi KPR bagi nasabah atau konsumen.
Apabila konsumen tengah mencicil KPR, tetapi pendapatannya rentan terganggu akibat pandemi Covid-19, nasabah itu juga mesti mengonsultasikannya pada perbankan. ”Bank dapat memberikan opsi perpanjangan jangka waktu pembayaran, diskon pada pembayaran bunga, pembayaran bunga tanpa pokok, bahkan penundaan pembayaran,” ujarnya.