BUMN dan Swasta Bahu-membahu Atasi Dampak Covid-19
BUMN dan swasta memberikan dukungan langsung meminimalkan dampak pandemi Covid-19 yang memukul penghasilan para pekerja harian. Kerja sama seperti ini sangat berarti di tengah pandemi yang masih berlangsung.
Oleh
ARIS PRASETYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah badan usaha milik negara dan perusahaan swasta bahu-membahu mengatasi dampak pandemi Covid-19 di masyarakat. Sebagian memberikan sumbangan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan. Sementara lainnya memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah lewat penyaluran produk atau penguatan modal.
Di Surabaya, Jawa Timur, PT Pertamina (Persero) membagikan bantuan berupa paket makanan pokok, suplemen, dan penyanitasi tangan. Sebanyak 200 paket bantuan disalurkan kepada tukang becak, pedagang sayur, dan penjaja makanan keliling yang terdampak pandemi Covid-19. Barang-barang dalam paket bantuan tersebut adalah produksi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Pertamina di Surabaya.
”Dampak pandemi Covid-19 sangat terasa bagi pekerja harian yang kehilangan pelanggan dan pembeli. Dukungan ini tentu sangat bermanfaat dan dapat membantu mereka menjaga kesehatan selama pandemi Covid-19 masih berlangsung,” ujar Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Rustam Aji dalam keterangan resmi, Senin (13/3/2020).
Kerja sama seperti setidaknya memberi kesempatan kepada kami untuk bertahan sampai pandemi ini usai.
Salah satu UMKM yang dilibatkan dalam program ini adalah UMKM Pusat Ekonomi Jambangan Hebat (Pejabat) di Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya. UMKM yang menjadi binaan Pertamina tersebut memproduksi minuman herbal untuk menjaga daya tahan tubuh. Di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, menjaga daya tahan tubuh sangat dianjurkan.
”Sebagian besar anggota kami adalah pekerja harian. Kerja sama seperti ini setidaknya memberi kesempatan kepada kami untuk bertahan sampai pandemi ini usai,” ucap Risnani, salah satu penggerak UMKM Pejabat.
Dari sektor swasta, Trisula Corporation berkomitmen menyalurkan 100.000 masker nonmedis, 5.000 baju alat pelindung diri, dan 500 tempat tidur untuk perawatan pasien.
Trisula Corporation adalah pemilik saham mayoritas tiga perusahaan publik, yakni PT Trisula International Tbk, PT Trisula Textile Industries Tbk, dan PT Chitose Internasional Tbk. Masker nonmedis akan diberikan kepada 10.000 pekerja di jalan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
”Sebagai perusahaan tekstil yang beroperasi sejak 1968, kontribusi kami berupa produksi alat pelindung diri dan masker nonmedis diharapkan dapat membantu pemerintah mengatasi dampak pandemi Covid-19,” kata Direktur Utama PT Trisula Textile Industries Karsongno Wongso Djaja dalam siaran pers.
Pemerintah tengah menyiapkan anggaran hasil realokasi kementerian/lembaga dan daerah untuk menangani dan mencegah penyebaran Covid-19 dengan nilai yang diperkirkan Rp 27,17 triliun. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam video konferensi pada Rabu (18/3/2020), anggaran yang dapat digunakan antara lain dana bagi hasil (DBH) cukai tembakau, DBH sumber daya alam migas dan migas, dana otonomi khusus, dana insentif daerah, serta dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan.
Kementerian Keuangan saat ini tengah menyiapkan langkah-langkah realokasi anggaran dengan mempercepat proses revisi, dari yang biasanya lima hari menjadi dua hari. Percepatan dicapai antara lain dengan penelaahan secara dalam jaringan tanpa perlu ada pertemuan antarlembaga.
Sembari itu, perusahaan-perusahaan negara dan swasta terus bergerak membantu yang kekurangan dan memberikan ”napas” bagi beberapa UMKM. Di tengah semakin masifnya pandemi Covid-19, ekonomi terus bergerak dan digerakkan agar tidak semakin terpuruk.