JAKARTA, KOMPAS — Perkembangan teknologi digital di Indonesia mulai berpengaruh pada industri properti. Para pelaku usaha properti dapat beraktivitas menggunakan aplikasi yang mempertemukan mereka dengan calon pembeli.
Berdasarkan data perusahaan riset Statista, jumlah pengguna internet di Indonesia diperkirakan tumbuh menjadi 139 juta orang dengan penetrasi 52,6 persen dari proyeksi total populasi sebesar 264,1 juta pada 2022. Jumlah pengguna internet melalui telepon genggam diperkirakan menjadi 113 juta orang dengan penetrasi 42,8 persen dari proyeksi total populasi pada tahun 2022.
Melihat pertumbuhan pengguna internet yang sangat besar, para pelaku bisnis pun mulai menggunakan teknologi digital untuk mengembangkan usahanya, termasuk di bidang properti. Salah satunya, perusahaan start-up CloseBuy Asia Pacifik yang membuat aplikasi marketplace dengan nama CloseBuy.
Pendiri CloseBuy Asia Pacific, Willson Kalip, mengatakan, CloseBuy merupakan aplikasi interaktif yang mempertemukan para pelaku usaha industri properti dengan calon pembeli. ”Mereka dapat berkomunikasi dan bertransaksi, serta membandingkan harga,” kata Willson dalam konferensi pers peluncuran aplikasi CloseBuy di Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Willson mengatakan, aplikasi ini tidak hanya seperti beriklan, tetapi juga menjadi wadah bagi para pelaku usaha bidang properti berinteraksi. Aplikasi berbasis peta ini dapat mempertemukan para pelaku bisnis properti, seperti pengembang atau pemilik, pembeli atau penyewa, agen properti, bankir, dan pengacara.
Ia menambahkan, calon pembeli dapat melihat dengan rinci spesifikasi properti yang hendak dibeli, salah satunya terkait dengan ukuran luas. Aplikasi ini bersifat transparan, tetapi identitas dari agen properti yang ditunjuk tetap dijaga kerahasiaannya.
Aplikasi ini tidak hanya berisi jual beli tanah, tetapi juga tersedia ruko atau gudang. ”Para pengusaha yang membutuhkan tempat berjualan atau menyimpan barang dapat mencari ruko atau gudang sesuai dengan pilihannya,” kata Willson.
Corporate Communication Head UOB Indonesia Maya Rizano mengatakan, aplikasi berbasis peta CloseBuy dapat memudahkan pelaku bisnis properti dan pembeli untuk mendeteksi properti yang tersedia sesuai dengan kebutuhan.
Aplikasi ini akan membuka peluang bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih banyak tentang bisnis properti. Melalui aplikasi ini, properti yang bersifat residensial dan komersial dapat mudah dicari calon pembeli.
Sebagai penyedia kredit properti yang ada pada aplikasi CloseBuy, UOB Indonesia akan menjembatani transaksi properti yang terjadi antara pembeli dan penjual melalui rekening penampung, khususnya terkait tanda jadi pembelian properti.
”Kami mengutamakan kebutuhan nasabah dan dapat menjadi mitra untuk mengembangkan bisnis serta menyediakan kebutuhan produk perbankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,” kata Maya.
Jaminan keamanan
Willson menjamin aplikasi ini aman karena tidak semua listing diterima. ”Kami akan menyaringnya dan mengontrol untuk menjaga kualitas sehingga tidak semua pelaku bisnis dapat menawarkan produknya secara otomatis,” ujarnya.
Penjual dan pembeli juga akan bertemu dalam proses transaksi karena mereka akan mengurus akta notaris dan legalisasi sesuai dengan hukum pertanahan.
Willson menjelaskan, aplikasi ini layaknya sebuah gedung yang mempertemukan para pelaku usaha dengan calon pembeli. Calon pembeli dapat memilih properti yang diinginkan. Perbedaannya, mereka lebih fleksibel dan diberikan kenyamanan dalam memilih.