JAKARTA, KOMPAS — Kelompok pekerja yang belum memiliki hunian mendapatkan perhatian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan portal properti. Perhatian yang diberikan berupa kemudahan dalam pembiayaan rumah melalui kredit pemilikan rumah.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memiliki program tambahan untuk memfasilitasi pembiayaan rumah bagi pekerja. ”Karyawan yang sudah terdaftar minimal satu tahun dalam BPJS Ketenagakerjaan dan belum memiliki rumah dapat mengikuti program ini,” kata Mufti Alfisyahr, Relationship Officer BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Selatan, Rabu (6/9/2017).
Peran BPJS dalam program ini ialah memberi rekomendasi tenaga kerja untuk mendapatkan bantuan biaya dengan kredit pemilikan rumah (KPR). ”Kami memverifikasi berkas permohonan pembiayaan rumah, lalu merekomendasikannya kepada pihak bank,” ujar Mufti. Verifikasi ini juga meninjau ketertiban administrasi perusahaan tempat pekerja itu.
Dengan program ini, pekerja dapat membayar uang muka sebesar 1 persen untuk rumah subsidi pemerintah. Sementara jika pekerja mengajukan permohonan bantuan untuk rumah yang tidak disubsidi, harga maksimal rumah sebesar Rp 500 juta. Pekerja cukup membayar uang muka 5 persen untuk rumah nonsubsidi.
Perhatian bagi kelompok orang yang belum memiliki rumah juga tertuang dalam Rumah.com Property Show. Pameran properti ini diadakan di Indonesia Convention Exhibition pada 6-10 September 2017. ”Kami ingin membantu orang-orang kelas B pada usia 25 tahun sampai 39 tahun untuk memiliki hunian pertama mereka,” kata Country Manager Rumah.com Wasudewan.
Berdasarkan riset yang dilakukan Rumah.com, harga rumah tapak pada triwulan I-2017 sekitar Rp 20,56 juta per meter persegi. Angka ini meningkat dari triwulan IV-2016, yakni Rp 20,2 juta per meter persegi.
Dalam riset yang dihimpun Rumah.com, sebanyak 51 persen dari respondennya tidak dapat membeli hunian karena besarnya uang muka yang harus dibayarkan. ”Karenanya, kami meminta para pengembang hunian untuk memberi promo khusus untuk pameran ini,” kata Wasudewan.
Marketing Manager Kebun Raya Residence Sulistyowati mengatakan, 85 persen pembelinya menggunakan sistem KPR. ”Mayoritas pembeli memang akan menjadi penghuni. Sedikit yang ingin menjadikan investasi,” katanya.
Sisiel Pricilia (26), karyawan yang bekerja di Jakarta Barat, datang ke Rumah.com Property Show untuk melihat-lihat pilihan hunian yang ada. ”Targetnya dua atau tiga tahun lagi sudah punya rumah sendiri,” katanya.
Saat ini, Sisiel sudah menabung untuk membeli rumah. Lokasi rumah menjadi pertimbangan utamanya dalam membeli rumah.
Lokasi hunian juga menjadi pertimbangan Apriani (32), karyawan di Jakarta Barat. ”Ini pertama kalinya saya akan membeli rumah. Rencananya tahun depan sudah memiliki rumah sendiri,” katanya. Dia sudah menabung sejak 2016.
Berdasarkan riset yang dilakukan Rumah.com, waktu yang dibutuhkan seseorang dari mempertimbangkan sampai akhirnya membeli hunian berkisar 6-9 bulan. ”Menurut survei kami, lokasi hunian menjadi pertimbangan utama. Totalnya 85 persen responden,” kata Ike N Hamdan, Head of Marketing Rumah.com. Selain lokasi hunian, keamanan dan akses transportasi publik juga menjadi pertimbangan calon pembeli.