Membangun Portofolio sejak Mahasiswa untuk Siap Memasuki Dunia Kerja
Mahasiswa kini punya banyak peluang untuk membangun portofolio yang bermanfaat saat mencari kerja. Kesempatan ikut kompetisi hingga program Kampus Merdeka jadi peluang untuk membekali diri dengan beragam kompetensi.
Mendapatkan pengalaman di luar kampus semakin penting bagi para mahasiswa untuk menyiapkan diri memasuki dunia kerja yang kompetitif selepas lulus nanti. Kesempatan untuk bisa mengalami kompetisi, magang, pertukaran pelajar, dan beragam aktivitas positif lainnya kini semakin terbuka lebar guna mengasah kompetensi dan karakter diri sehingga jadi kandidat yang diincar banyak perusahaan.
Membangun portofolio diri yang positif lewat beragam kegiatan semasa kuliah yang dilaksanakan di kampus, pemerintah, hingga perusahaan, kini bukan lagi mimpi, tetapi bisa diraih para mahasiswa yang mau dan punya daya juang.
Persaingan memasuki dunia kerja semakin kompetitif. Banyak mahasiswa yang semakin aktif mengikuti berbagai kegiatan di kampus maupun luar kampus untuk mendapatkan pengalaman. Pengalaman ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah mereka saat melamar di perusahaan impian.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, hingga Agustus 2021, jumlah angkatan kerja di Indonesia 140,15 juta orang. Jumlah ini meningkat 1,93 juta orang dibandingkan Agustus 2020. Adapun jumlah penduduk usia kerja yang telah bekerja pada Agustus 2021 sebanyak 131,05 juta orang. Angka ini naik sebanyak 2,60 juta orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Salah satu sarana bagi talenta muda untuk mengenal dunia kerja ditunjukkan industri kecantikan global L”Oreal lewat L’Oreal Brandstorm secara nasional dan internasional. Pada tahun 2022 ini, L’Oreal Bradstorm telah memasuki tahun ke-30.
Melalui kompetisi ini mahasiswa berkesempatan untuk mengajukan ide bisnis kepada para pemimpin bisnis di L'Oréal. Selama mengikuti kompetisi peserta mendapatkan banyak pengalaman dan kesempatan pendampingan dari para ahli di bidangnya. Peserta terbaik berkesempatan untuk dapat bekerja di L'Oréal. Pemenang dari L'Oréal Brandstorm di Indonesia akan mendapatkan kesempatan mengikuti International Final di Paris, Perancis untuk mewakili Indonesia dan berkompetisi dengan para pemenang dari negara-negara lain.
Di Indonesia, sudah ada 8.567 peserta kompetisi Brandstorm hingga tahun 2022. Salah satunya berhasil keluar sebagai pemenang final internasional pada tahun 2019.
”Sejak awal diadakan, kami secara konsisten menjalankan program ini untuk menemukan talenta-talenta berprestasi, para calon pemimpin di masa depan dengan berbagai latar belakang keahlian,” kata Yenita Oktora, Chief Human Resources Officer L’Oréal Indonesia di acara pengumuman pemenang tingkat nasional di Jakarta, (8/4/2022).
Kompetisi inovasi kecantikan tahun ini mengusung tema ”Disrupt Beauty 2030”. Dari sedikitnya 1.500 peserta yang mendaftar, akhirnya terpilih 12 tim untuk bertanding di babak final nasional. Melalui seleksi yang ketat, dipilih tiga pemenang untuk tiga kategori. Tim Stealth Squaddari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan inovasinya SunQuare, terkait sinar ultraviolet untuk orang-orang yang memiliki kulit sensitif terhadap matahari seperti pengidap albino dan vitiligo, berhasil menjadi pemenang dalam kategori inklusi.
Tim Mon Soleildari ITB dengan inovasinya HyperSyncberhasil menjawab tantangan kategori Tech.Sementara dari kategori Green, tim Musaceae dinobatkan menjadi pemenang dengan inovasinya yang menggunakan Banana Pseudostem sebagaikertas minyak berbahan selulosa. Ketiga tim ini nantinya akan mewakili Indonesia untuk bersaing dengan pemenang nasional dari negara lain di tahap internasional.
Kampus merdeka
Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memiliki program unggulan Kampus Merdeka yang juga jadi salah satu incaran mahasiswa seluruh Indonesia. Ada beragam pilihan belajar di luar kampus yang diakui sebagai bagian dari sistem kredit semester (SKS). Belajar secara langsung lewat magang, mengajar siswa, riset, maupun pertukaran mahasiswa di dalam dan luar negeri, bisa diraih lewat kompetisi terbuka yang berguna menambah pengalaman di dunia nyata dan jadi nilai plus saat melamar kerja.
Salah satu program yang sedang dibuka adalah Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan ke-2 pada Tahun 2022. Pendaftaran dibuka sejak Jumat (13/5/2022) hingga akhir Mei ini.
Baca juga : Magang Industri Cetak Lulusan yang Siap Terjun ke Dunia Kerja
Program PMM merupakan pertukaran mahasiswa dalam negeri selama satu semester dari satu kluster pulau ke kluster pulau lainnya. Program ini memberikan pengalaman kebinekaan dan diakui hingga 20 SKS. PMM 2 membuka kesempatan bagi mahasiswa mengikuti pembelajaran di kampus-kampus di Indonesia untuk memperkuat dan memperluas kompetensi, wawasan kebangsaan, cinta Tanah Air, serta memiliki pemahaman kebinekaan dan toleransi.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meyakini para mahasiswa yang mengikuti PMM adalah para calon pemimpin yang akan mendorong pemulihan Indonesia dari pandemi menuju masa depan. ”Para mahasiswa yang akan mengikuti program ini akan ditantang menjadi pemimpin bagi diri sendiri, untuk mengambil keputusan yang bijak, belajar kolaborasi, gotong-royong, dan mencintai keberagaman. Semua ini akan dialami kalian saat menjalani PMM,” kata Nadiem.
Yokanang Chandra Arfiansyah, salah seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam asal Universitas Negeri Sebelas Maret, Jawa Tengah, telah menjalani PMM Tahun 2021 di Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah. ”Saya bertemu rekan-rekan mahasiswa dari seluruh penjuru Nusantara yang sangat menyambut baik. Di Universitas Tadulako, kami jadi sahabat di dalam dan luar kelas. Kebersamaan dengan teman-teman satu asrama juga sangat terasa. Saya belajar beragam budaya, misalnya tarian mokambu. Sulawesi Tengah juga punya alam yang kaya, seperti Laut Donggala dan peninggalan sejarah seperti situs megalitikum tertua di Indonesia, yaitu Lore Lindu,” tutur Yoka.
Baca juga : Magang Mahasiswa di Industri Tak Sekadar Memberi Pengalaman Kerja
Yoka mengakui, dirinya jadi berani keluar dari zona nyaman untuk mengeksplorasi masa muda setelah menjalani PMM. ”Saya jadi mengeksplorasi diri dalam masa muda ini, belajar jadi pemimpin, belajar lebih terbuka, dan mengasah toleransi dalam bingkai persatuan Indonesia. Karena Indonesia sangat beragam, kami memahami dan saling menghargai kebudayaan yang berbeda,” ucap Yoka.
Mahasiswa PMM 2021 dari Universitas Pattimura ke Universitas Indonesia, Andi Husniatuzzahra, menguraikan bahwa dalam pertukaran mahasiswa yang dijalaninya, dirinya mengambil mata kuliah yang menarik minatnya namun belum tersedia di kampus asal. ”Kimia kuantum dibahas di kampus saya, tetapi tidak terlalu spesifik. Masuknya ke ikatan kimia. Ternyata, di UI, saya dapat mengambil mata kuliah kimia kuantum. Saya jadi bisa mendapat ilmu baru yang belum saya dapatkan di kampus asal saya,” tutur Nia, sapaan akrabnya.
Jalan pendek
Talent Accquistition Director L’Oreal Indonesia Indri Lastina mengatakan, dengan persaingan yang semakin ketat di dunia kerja, para mahasiswa perlu menjadi berbeda. Mereka bisa mencari dan mengembangkan kemampuan sesuai passion. Salah satunya, mengikuti lomba atau kompetisi yang diadakan oleh perusahaan-perusahaan.
Saya jadi mengeksplorasi diri dalam masa muda ini, belajar jadi pemimpin, belajar lebih terbuka, dan mengasah toleransi dalam bingkai persatuan Indonesia. Karena Indonesia sangat beragam, kami memahami dan saling menghargai kebudayaan yang berbeda.
”Mengikuti kompetisi bisa menjadi jalan pintas untuk dilirik dan menjadi prioritas oleh perekrut,” kata Indri.
Menurut Indri, mengikuti kompetisi selama jadi mahasiswa dapat memfasilitasi perkembangan pola pikir. Ketika memasuki dunia kerja, para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan pola pikir mereka untuk dapat menjadi sosok yang berkontribusi pada kemajuan perusahaan.
”Sebuah kompetisi dapat memfasilitasi perkembangan pola pikir pesertanya dengan memberikan tantangan dan sudut pandang baru sehingga kita bisa terus berkembang. Selain itu, kompetisi juga dapat membangun ketangguhan mental agar menjadi lebih kompetitif da siap menghadapi tantangan, sebuah keterampilan yang berguna, baik dalam berkarier maupun kehidupan,” tutur Indri.