Program Magang Cetak Lulusan yang Siap Terjun ke Dunia Kerja
Program Kampus Merdeka, salah satunya magang industri, mengarahkan mahasiswa siap masuk dunia kerja.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemagangan mahasiswa terus diperkuat lewat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM. Program magang ini membangun kompetensi mahasiswa untuk siap memasuki dunia kerja atau usaha.
Guna memperkuat program Kampus Merdeka, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi membentuk tim Project Management Office (PMO) Kampus Merdeka dengan Universitas Gadjah Mada. Pembentukan PMO ini untuk menyukseskan empat program unggulan Kampus Merdeka tahun 2022, salah satunya magang industri.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam, Jumat (5/3/2022), mengatakan, program MBKM, khususnya magang, menjadi salah satu transformasi besar di dalam dunia pendidikan tinggi. Hal ini bisa mendorong mahasiswa untuk mendapatkan kompetensi di luar dari program studi yang mahasiswa emban.
”Harapannya, mahasiswa mampu mengimplementasikan apa yang mereka dapat selama program MBKM berlangsung dan menjadi lulusan yang lebih siap dan andal dalam menyikapi dunia kerja ke depan,” kata Nizam.
Program magang yang diakui sebagai bagian satuan kredit semester mahasiswa ini dapat menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengumpulkan portofolio karya yang berguna untuk kebutuhan kerja di masa depan. Dari survei yang dilakukan, secara umum mahasiswa mengapresiasi MBKM dan mereka akan merekomendasikan program ini untuk dilanjutkan kepada adik-adik kelasnya.
”Program MBKM ini yang mereka butuhkan. Dengan berorientasi kepada mahasiswa, program ini adalah jalan untuk mengembangkan kompetensi anak-anak kita sehingga ikut membangun ekonomi baru yang lebih dinamis di sisi dunia kerja,” kata Nizam.
Di masa depan akan ada banyak profesi yang bersifat statis atau dapat mengalami destruksi (perubahan) besar oleh teknologi. Salah satu contohnya adalah kecerdasan buatan yang dapat membantu bidang kesehatan dan bidang-bidang lainnya.
Nizam mengatakan, 150.000 mahasiswa ditargetkan Presiden Jokowi untuk dapat bergabung dalam program magang bersama industri. Tujuannya agar nanti mampu menghasilkan generasi emas yang siap dan andal dalam menjawab tantangan di masa depan.
Harapannya, mahasiswa mampu mengimplementasikan apa yang mereka dapat selama program MBKM berlangsung dan menjadi lulusan yang lebih siap dan andal dalam menyikapi dunia kerja ke depan.
Rektor UGM Panut Mulyono mengutarakan, dukungan tim PMO dalam rangkaian program MBKM tersebut diharapkan dapat menjadi suatu pembuktian bahwa program MBKM ini merupakan program yang bagus untuk mempercepat pertumbuhan industri dari ide-ide kreatif mahasiswa yang cerdas dan bervisi bagus. Juga untuk mencapai delapan indikator kinerja utama perguruan tinggi.
Kendaraan listrik
Salah satu kebutuhan sumber daya manusia di dunia kerja yang sedang berkembang adalah industri kendaraan listrik. Kerja sama untuk mendukung riset dan inovasi industri kendaraan listrik, salah satunya lewat magang Kampus Merdeka diberikan PT Industri Kereta Api (PT INKA).
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro menuturkan, kerja sama ini sebagai upaya mengembangkan riset dan inovasi, terlebih dalam hal kendaraan listrik, baik secara produk maupun sumber daya yang terlibat. Kolaborasi ini tentunya dapat meningkatkan sinergi pendidikan tinggi terhadap dunia industri.
”Kami mendukung penuh dalam memberikan fasilitas baik fisik, kata, maupun informasi yang diperlukan untuk mendukung program tersebut. Ini adalah langkah pertama. Kami masih punya program Kereta Cepat Merah Putih di mana kami melibatkan semua perguruan tinggi di Jawa untuk membantu INKA dalam mengembangkan Kereta Cepat Merah Putih. Kami juga dibantu untuk merealisasikan bahwa Indonesia mampu,” ujar Budi.
Kolaborasi dengan PT INKA ini juga bisa menjadi tempat belajar bagi 100 mahasiswa yang mengikuti program magang bersertifikat. ”Nantinya, mereka dapat menjadi calon insinyur yang merupakan core engineer untuk membangun industri kendaraan listrik di Indonesia. Semoga kolaborasi antara INKA dan perguruan tinggi yang akan terlibat di dalam kegiatan ini akan betul-betul menghasilkan SDM unggul dan inovasi yang berguna bagi bangsa dan negara,” kata Nizam.
Ketua Tim Percepatan Bus Listrik G-20 Edi Winarno menuturkan, untuk membangun ekosistem kendaraan listrik, diperlukan kerja sama yang baik antara lembaga pembiayaan, industri, dan institusi. Dalam implementasinya, kerja sama antara Ditjen Diktiristek dan PT INKA akan dilakukan melalui skema Kedaireka Kampus Merdeka.
Melalui skema ini, telah dibentuk Tim Nasional Pengembangan Bus Listrik Merah Putih yang sudah menggaet empat perguruan tinggi di Indonesia, seperti UGM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga, dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Dalam kerja sama ini, riset komponen yang akan dikerjakan bersama perguruan tinggi di Indonesia adalah vehicle control unit, smart display, motor listrik, motor controller, battery pack, dan air conditioner.