Kecintaan pada lagu anak dan daerah didorong lewat Kita Cinta Lagu Anak yang digelar Kemendikbudristek. Lagu anak mengandung pesan edukatif.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ajakan bagi anak-anak sekolah berperilaku budaya Indonesia dituangkan lewat kontes Kita Cinta Lagu Anak atau KILA yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Lewat kontes KILA, generasi muda didorong untuk berkreasi dan menghasilkan karya-karya lagu anak yang berkualitas dan mengedukasi, khususnya pendidikan karakter anti-intoleransi dan anti-perundungan.
Pembukaan pendaftaran KILA yang ketiga tahun 2022 dimulai bertepatan dengan peringatan Hari Musik Nasional, Rabu (9/3/2022) hingga 15 Mei 2022. Kontes mencakup tiga kategori, yakni lomba cipta lagu anak untuk kelompok usia 5 -7 tahun dan 8-13 tahun; lomba menyanyikan lagu anak untuk umur 5-7 tahun dan 8 -13 tahun; serta lomba aransemen lagu tema KILA gubahan Dian HP.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menjelaskan, penyelenggaraan KILA kali ini dengan tema ”Perilaku Berbudaya Anak Indonesia” menekankan informasi untuk anak Indonesia tentang perilaku beradab dan berbudaya sebagai upaya meningkatkan tenggang rasa dan menolak perundungan. ”Ini adalah upaya khusus kami mendorong pemulihan pembelajaran. Program KILA yang diselenggarakan bertujuan untuk merangkul anak-anak Indonesia di masa yang penuh tantangan ini,” kata Hilmar.
Anak-anak akan saling berbagi pesan positif tentang sikap tenggang rasa, saling menghargai, dan rasa cinta terhadap perbedaan.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menyebutkan, kontes KILA 2022 yang diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Musik Nasional ini diharapkan dapat menjadi ajang bagi anak-anak Indonesia untuk berkreasi dalam seni sekaligus berfungsi sebagai media pembentukan karakter. Anak-anak akan saling berbagi pesan positif tentang sikap tenggang rasa, saling menghargai, dan rasa cinta terhadap perbedaan.
”Saya yakin, adik-adik adalah talenta-talenta baru yang dapat menginspirasi Indonesia. Jadi, jangan sampai ketinggalan untuk ikut KILA 2022. Tidak perlu khawatir nanti akan menang atau kalah karena yang terpenting adalah anak-anak Indonesia harus berani mencoba, berani berkarya,” ujar Nadiem.
Para penari cilik dari sanggar Bagaskara, Bogor, Jawa Barat, membawakan tari kontemporer bertajuk ”Boboko” pada Penganugerahan 20 Lagu Anak Dendang Kencana 2017 di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan, sosialisasi lebih luas tentang lagu anak Indonesia yang menyenangkan, edukatif, dan berkesenian juga menjadi sasaran Kemendikbudristek. ”Kami akan memublikasikan lagu-lagu karya peserta melalui berbagai platform musik digital, serta menggandeng lembaga pendidikan, organisasi dan komunitas masyarakat untuk membantu kegiatan ini,” ujar Mahendra.
Selain kompetisi lagu anak, pelaksanaan KILA 2022 juga diselingi oleh berbagai acara pendukung lainnya, yakni meliputi bincang KILA dan lomba hiburan yang digelar secara digital lewat platform Instagram, @kilaindonesia.id. ”Partisipasi masyarakat diharapkan akan meningkat pada perhelatan KILA tahun ini dan terus bertambah pada tahun-tahun berikutnya,” kata Mahendra.
Pelaksanaan KILA tahun lalu berhasil menjaring sekitar 1.500 pendaftar dari seluruh Indonesia. Selain membawakan lagu daerah, para peserta juga akan diminta untuk menyanyikan lagu-lagu baru ciptaan para peserta Kontes KILA tahun 2021.
Informasi terkait pendaftaran dan persyaratan pendaftaran peserta KILA 2022 dapat dilihat pada tautan situs www.kilaindonesia.id dan akun Instagram @kilaindonesia.id. Rangkaian program KILA akan ditayangkan di berbagai platform digital, seperti Indonesiana TV dan kanal resmi Youtube Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, yaitu Budaya Saya.