Brata Tryana Hardjosubroto Terpilih sebagai Anggota Komite Pramuka Kawasan Asia-Pasifik
Jumlah anggota Pramuka Indonesia terbanyak di dunia. Karena itu, wakil Indonesia di organisasi Pramuka Asia Pasifik dan dunia terus diperjuangkan tetap ada.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Andalan Nasional Gerakan Pramuka Brata Tryana Hardjosubroto terpilih sebagai anggota Komite Pramuka Kawasan Asia-Pasifik masa bakti 2022-2028. Pemilihan dilakukan dalam Konferensi Pramuka Se-Asia-Pasifik yang berlangsung tiga tahun sekali dengan tuan rumah Filipina di Manila, Rabu (16/2/2022).
Selain Brata (64) dari Gerakan Pramuka Indonesia, empat calon lain juga terpilih. Mereka adalah Ketua Pramuka Malaysia Mayjen (Purn) Mohd Zin Bidin (68), Ketua Pramuka Korea Selatan Simon Rhee Hang-bock (68), Pengurus Pramuka Taiwan Yang Yung-Chin (49), dan Pembina Pramuka Maladewa Aishath Ahlam (55) sebagai satu-satunya kandidat perempuan.
”Terima kasih kepada Ketua Kwarnas Kak Budi Waseso dan pimpinan Kwarnas lainnya yang telah mendukung saya beserta seluruh delegasi Indonesia. Saya memerlukan masukan dan saran tentang apa saja yang diharapkan dari Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia (WOSM) guna mendukung kemajuan dan perkembangan Gerakan Pramuka di Indonesia,” kata Brata, yang sejak 2003 menjadi Andalan Nasional.
Brata yang menjadi anggota Gerakan Pramuka sejak usia 13 tahun sebagai Penggalang di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada tahun 1971 mengatakan, pemilihan dirinya bukan keberhasilan dirinya, melainkan Gerakan Pramuka Indonesia. Indonesia tercatat sebagai organisasi pramuka nasional (national scout organizations) dengan anggota terbanyak di seluruh dunia, yaitu sekitar 25 juta orang. Di dunia terdapat 172 NSO anggota WOSM dengan jumlah anggota sekitar 57 juta orang.
Brata juga pernah duduk dalam Sub-Komite Asia Pasific Scout Region periode 2003-2018. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pramuka Se- ASEAN (ASARC/ASEAN Scout Association for Regional Cooperation) 2016-2021.
Saat wawancara dengan Kompas tahun 2019, Brata sudah menyatakan rencananya untuk tetap bisa menjadi wakil Indonesia di Pramuka Asia-Pasifik/internasional. Tahun 2019, Brata lebih dari 15 tahun terus-menerus berkiprah di APR-WOSM sejak 2003. Terakhir kali, pada 2018, ia menjabat Ketua Subkomite Scouting Profile, yang merupakan jenjang terakhir sebelum berlanjut ke komite.
”Sepanjang pengetahuan saya, (saya) termasuk yang terpanjang dalam pengabdian di organisasi Pramuka kawasan Asia-Pasifik secara terus-menerus. Yang lain biasanya ada jeda,” katanya.
Meskipun berkiprah pada organisasi Pramuka internasional, Brata tidak segan turun ke sekolah-sekolah atau gugus depan yang membutuhkan pembinaan. Ia masih bergiat dalam kepramukaan di Universitas Indonesia. Ia juga ikut memantau gugus depan di SMPN 3 Depok, Jawa Barat, yang menjalankan program kepramukaan WOSM bertajuk Ticket to Life. Sekolah ini membuka kelas khusus untuk anak-anak jalanan.
Di setiap sekolah atau kampus yang ia datangi, Brata mengatakan selalu berusaha memberi materi kepramukaan yang sesuai dengan kondisi masa kini, termasuk untuk menjawab tantangan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Menurut dia, banyak orang yang hanya kenal Pramuka dari kulitnya. Padahal, kegiatan Pramuka di dunia sudah diakui sebagai medium untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, kepemimpinan, dan kebangsaan. Nilai-nilai Pramuka itu dikenalkan, antara lain, lewat kegiatan, permainan, nyanyian, dan perkemahan.
Ketua Komite Pramuka Kawasan Asia-Pasifik Ahmad Rusdi memimpin sidang pemilihan melalui mekanisme e-voting yang dikelola World Scout Bureau Global Support Centre dari kantornya di Kuala Lumpur, Malaysia. Rusdi yang merupakan Wakil Ketua Kwarnas Bidang Hubungan Luar Negeri mengumumkan hasil pemilihan tersebut.
Banyak orang yang hanya kenal Pramuka dari kulitnya. Padahal, kegiatan Pramuka di dunia sudah diakui sebagai medium untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, kepemimpinan, dan kebangsaan.
Meneruskan kepemimpinan
Rusdi yang mengikuti konferensi dari Gedung Kwarnas di Gambir, Jakarta Pusat, senang bahwa ada wakil Gerakan Pramuka Indonesia yang meneruskan kepemimpinannya. Pada 17 Februari 2022 bakal dilakukan pemilihan ketua komite untuk menggantikan Rusdi, mantan Duta Besar Indonesia untuk Thailand.
Ketua Kwarnas Budi Waseso menyambut baik Indonesia tetap terwakili dalam kepengurusan Komite APR. Budi mengucapkan terima kasih atas perjuangan delegasi Indonesia yang dipimpin Sekjen Kwarnas Bachtiar.
”Tentu ini juga tidak lepas dari peran Kak Ahmad Rusdi. Usaha dan lobi-lobi yang telah dilakukan membuahkan hasil. Termasuk juga diplomasi dan pendekatan ke masing-masing negara sehingga mereka memilih Kak Brata,” kata Budi Waseso.
Komite Pramuka Asia-Pasifik beranggotakan 11 orang. Mareka adalah pengurus dan pemimpin Pramuka dari Australia, Elston Hynd; dari Bangladesh, Moh Rafiqul Islam Khan; dari Filipina, Dale Corvera; dari Jepang, Hiroshi Shimada; dan dari Thailand, Somboon Bunyasiri, yang terpilih untuk masa bakti 2018-2024. Ditambah ada satu anggota muda asal Filipina, Dianne Eden Villasis (18), yang terpilih dalam forum terpisah khusus bagi para anggota muda berusia 16-24 tahun.
Salah satu tugas utama komite adalah memastikan agar Rencana Kerja Tiga Tahunan di Kawasan Asia-Pasifik atau APR Triennial Plan 2022-2025 dapat terlaksana secara baik di seluruh 30 NSO, termasuk Gerakan Pramuka Indonesia.