Presiden Berharap Pramuka Jadi Teladan Penerapan Protokol Kesehatan
Protokol kesehatan merupakan kunci pengendalian pandemi Covid-19, selain vaksinasi. Keteladanan untuk menerapkan protokol kesehatan dibutuhkan, termasuk dari seluruh anggota Pramuka.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Penanggulangan pandemi Covid-19 membutuhkan penerapan protokol kesehatan dan upaya mendorong kekebalan komunal. Anggota Pramuka Indonesia pun diharap menjadi teladan dalam penerapan protokol kesehatan.
Peringatan 60 tahun Pramuka Indonesia kembali dilakukan secara daring, Sabtu (14/8/2021). Anggota Pramuka dari sejumlah wilayah mengikuti upacara dari tempat masing-masing secara terbatas. Adapun Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi berterima kasih kepada semua anggota Pramuka yang telah bahu-membahu dengan berbagai elemen masyarakat lain menanggulangi pandemi Covid-19. Presiden juga meminta semua anggota Pramuka menjadi teladan dalam menjalankan protokol kesehatan, dari mengenakan masker, menjaga jarak, disiplin mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
Keteladanan dalam penerapan protokol kesehatan dinilai sangat penting dalam melindungi diri, teman, dan keluarga. ”Kalau ada teman yang tidak mematuhi protokol kesehatan, diingatkan, beri penjelasan, beri pengertian,” tutur Presiden.
Anggota Pramuka juga diharap mengajak teman-temannya yang berusia 12 tahun ke atas untuk segera mengikuti vaksinasi Covid-19. ”Karena kunci utama keluar dari pandemi Covid-19 adalah mematuhi protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal,” tambah Presiden Jokowi.
Dengan cara ini, Pramuka mampu menolong sesama serta menjadi teladan yang tangguh. Lebih lagi, Pramuka Indonesia bisa menjadi sosok yang berani menghadapi setiap tantangan, peduli kepada sesama, bersedia berkorban, dan suka menolong.
Kunci utama keluar dari pandemi Covid-19 adalah mematuhi protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal.
Presiden juga berpesan supaya semua anggota Pramuka Indonesia giat belajar, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi setinggi-tingginya, adaptif dengan perkembangan zaman, serta mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila.
Dalam laporannya, Ketua Kwartir Nasional Budi Waseso juga menyebutkan, Gerakan Pramuka Indonesia telah membentuk Satgas Penanggulangan Covid-19, baik di tingkat kwartir nasional, daerah, maupun ranting. Protokol kesehatan ketat diterapkan di setiap kegiatan.
Sosialisasi protokol kesehatan dilakukan dengan melibatkan 11.000 personel. Selain itu, 2.500 sukarelawan Pramuka ikut membantu menyiapkan dan mendistribusikan alat pelindung diri (APD), menyemprotkan desinfektan, serta menjalankan program vaksinasi pada lebih dari satu juta anggota Gerakan Pramuka.
Selain itu, donor darah serta membantu penanganan bencana nasional maupun operasi SAR di sejumlah wilayah Tanah Air tetap dilakukan. Semua ini bekerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta.
”Kami bertekad terus berbakti di lingkungan masing-masing dengan bekerja ikhlas tanpa pamrih,” tambah Budi Waseso.
Untuk itu, tema peringatan Hari Pramuka tahun ini adalah ”Berbakti Tanpa Henti dalam Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru dengan Kedisiplinan dan Kepedulian Sosial”.
Dalam peringatan 60 tahun Gerakan Pramuka Indonesia ini, diberikan pula tanda penghargaan. Lencana melati diberikan kepada Pembina Gugus Depan Jakarta Utara Samirin. Lencana darma bakti diserahkan kepada Nimas Supriyadi, pembina Karwtir Cabang Gianyar. M Ridwan Kamin sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat menerima lencana karya bakti.
Lencana pramuka teladan diberikan kepada Ketua Dewan Kerja Cabang Banyumas Dicki Syarif Hidayat, anggota Dewan Kerja Daerah Jambi Melinda Eka Putri, dan anggota Dewan Rencana UIN Raden Fatah Palembang Agus Salim.