Promosi Kesetaraan Jender di Sulut melalui Women-20
Women-20 merupakan salah satu dari engagement group G-20 yang memiliki fokus pada isu kesetaraan jender dan peran aktif perempuan dalam sektor ekonomi dunia. Sejumlah kegiatan W-20 digelar di lima daerah yang terpilih.
Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Women-20, kelompok masyarakat yang dilibatkan dalam presidensi G-20, mulai pekan ini, Senin (14/2/2022) hingga Rabu (16/2/2022), akan menyelenggarakan side event pertama di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Selain mendorong pemberdayaan perempuan di perdesaan, kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang untuk mempromosikan praktik kesetaraan jender yang sudah berlangsung lama di Minahasa.
”Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan praktik kesetaraan jender di daerah kami luar biasa. Banyak kegiatan di daerah kami motornya adalah para perempuan,” ujar Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda, Minggu (13/2/2022) petang, pada acara Sosialisasi W-20 di Likupang yang diselenggarakan Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) dan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) secara daring.
Sosialiasi kegiatan Women-20 (W-20) menghadirkan pembicara Hadriani Uli Silalahi (Chair W-20/Ketua Kowani) dan Tantry Dyah Kiranadewi (Ketua Komite W-20/Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Kowani).
Menurut Joune, praktik kesetaraan jender di Minahasa sudah berlangsung semenjak zaman pahlawan nasional Maria Walanda Maramis (Maria Josephine Catherine Maramis) dan Marie Thomas (perempuan Indonesia pertama yang menjadi dokter).
”Peran perempuan tidak ada perbedaan dengan laki-laki. Potensi dan kemampuan perempuan terlihat sangat mumpuni sehingga (mereka) diakomodasi dalam pemerintahan dan masyarakat. Bahkan, hukum tua (kepala desa) di daerah kami banyak dari perempuan,” ujar Joune.
Ia mencontohkan, saat ini posisi jabatan di Pemerintah Kabupaten Minut tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Bahkan, banyak posisi strategis, terutama di eselon II, yang dipegang perempuan karena pemilihan pemimpin berdasarkan kemampuan, kapasitas, dan kapabilitas, bukan karena jenis kelamin. Pemimpin agama juga didominasi perempuan.
Deklarasi Likupang
Karena itu, Joune berharap praktik kesetaraan jender di Minut juga akan semakin mempromosikan Likupang yang saat ini merupakan destinasi wisata superprioritas sehingga mendorong para turis untuk mengunjungi Likupang.
Ia berharap deklarasi Likupang mengangkat kesetaraan jender dan peranan perempuan dalam pembangunan sehingga semakin mendorong peran aktif perempuan di Minahasa di masa kini dan masa depan. ”Jadi, kegiatan ini akan memotivasi perempuan Sulut. Mereka akan melihat ternyata warisan dari Maria Walanda Maramis gemanya terus dirasakan sampai sekarang,” kata Joune.
Hadriani Uli menegaskan, Likupang dipilih sebagai lokasi pertama pelaksanaan side event W-20 karena Likupang masuk dalam destinasi wisata superprioritas. ”Kita juga tahu Likupang merupakan salah satu kawasan ekonomi,” ujar Uli.
Selain Likupang, empat lokasi lain yang dipilih sebagai tempat side event W-20 adalah Batu (Jawa Timur), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Manokwari (Papua), dan Danau Toba (Sumatera Utara).
”Ini mewakili pulau-pulau di Indonesia. Kita berharap semua dukungan dari perempuan Indonesia dari seluruh pulau sudah terwakili,” ujar Uli seraya menegaskan, kegiatan W-20 tidak hanya sekadar pertemuan, tetapi ada dampak yang dirasakan perempuan di daerah yang menjadi lokasi side event.
Likupang juga dipilih sebagai tempat penyelenggaraan acara W-20 karena praktik kesetaraan jender sudah dilakukan masyarakat Sulut. Komite W-20 memonitor perkembangan perempuan di Sulut yang juga menghadapi sejumlah persoalan.
Diskriminasi dan kesetaraan
Kegiatan W-20 akan mengusung empat isu utama, yakni diskriminasi dan kesetaraan, inklusi ekonomi, perempuan marjinal (perempuan perdesaan dan disabilitas), serta kesehatan. Kegiatan di Likupang akan mengusung isu pertama, yakni diskriminasi dan kesetaraan, yang akan mempromosikan kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus diskriminasi dan ketimpangan yang menghambat partisipasi perempuan dalam perekonomian.
Ketua Umum KKK Ronny F Sompie menyatakan, sosialisasi W-20 di Likupang sangat strategis sebagai bentuk dukungan masyarakat Kawanua atas Likupang yang menjadi tuan rumah kegiatan pertama W-20. Pilihan terhadap Likupang dinilai sangat tepat karena daerah itu menawarkan wisata bahari dengan adanya panorama bawah laut dan pantai.
”Sebagai destinasi wisata superprioritas tingkat nasional di tahun 2022, posisi Likupang sangat strategis untuk pengembangan lokasi pariwisata di bagian utara Indonesia. Mendekati negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, China, dan Korea, selain negara Asia Tenggara,” ujar Ronny yang mengajak masyarakat Kawanua, terutama para perempuan, mendukung kegiatan W-20.
Sesuai jadwal, acara W-20 di Likupang akan diisi dengan Policy Dialogue ”Freedom from Discrimination: Historical Journey from Japan to Indonesia” yang akan menghadirkan sejumlah pembicara dari luar dan dalam negeri. Acara tersebut membahas bagaimana negara-negara anggota G-20 mengatasi tantangan hukum/kebijakan, norma, dan praktik diskriminasi.
Selain itu, kegiatan di Likupang juga akan mendiskusikan bagaimana isu-isu diskriminasi yang diangkat di Jepang, Arab Saudi, dan Italia serta apa tantangannya dan bagaimana pandemi mengubah arah kemajuan terkait kesetaraan jender. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati dijadwalkan menyampaikan pidato kunci.
Pada saat Kick-Off Ceremonial G-20 Empower dan Women-20 (W-20) yang dilaksanakan secara vitual, Rabu (22/12/2021), di Yogyakarta, Darmawati berharap forum W-20 yang membahas peningkatan partisipasi dan peran perempuan dalam masyarakat global dan lokal akan memberi perhatian pada isu pemberdayaan perempuan.
Untuk meningkatkan dan memperkuat posisi tawar perempuan dalam masyarakat, isu pemberdayaan perempuan harus terus diperbaiki. ”Keterlibatan peran perempuan dan kelompok marjinal menjadi perhatian utama dalam kepemimpinan Indonesia dalam G-20,” ujarnya.