Mahasiswa Bisa Manfaatkan Peluang Menjadi Wirausaha Rintisan Digital
Sejumlah program untuk mengembangkan usaha rintisan bermunculan. Ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuannya, sekaligus menambah pengalaman berharga.
Oleh
Ester Lince Napitupulu
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Semakin banyak kesempatan yang diberikan untuk mahasiswa mengeksplorasi potensi diri semasa kuliah. Di usia muda, berbagai program yang menyiapkan mahasiswa untuk menjadi wirausaha di usaha rintisan (startup) berbasis teknologi digital terus didorong, salah satunya lewat program Kampus Merdeka.
Mahasiswa mendapatkan bekal untuk berwirausaha digital langsung dari ahlinya atau pengusaha berbasis teknologi digital yang sekaligus memberikan peluang untuk menggaet investor. Tawaran bagi mahasiwa untuk mengasah minatnya menjadi pendiri usaha rintisan salah satunya lewat program Startup Campus yang digagas Achmad Zaky Foundation bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai salah satu wujud program Kampus Merdeka.
Ada juga dukungan untuk mencetak startup berbasis kecerdasan buatan yang disediakan Huawei bekerja sama dengan BISA Artificial Intelligence (AI) Academy, Oudpro Indonesia, dan Pusat Kajian Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Lebih dari 2.000 mahasiswa berpartisipasi dalam program Huawei untuk menciptakan startup berbasis kecerdasan buatan (AI) melalui program AI Creation yang diluncurkan sejak Agustus 2021 hingga Januari 2022.
Di acara bertajuk ”Bagaimana Kampus Mencetak Lebih Banyak Entrepreneur”, Rabu (5/1/2022), Achmad Zaky selaku pendiri Achmad Zaky Foundation memaparkan, ekonomi digital Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Untuk menyokong pertumbuhan tersebut, Indonesia membutuhkan sedikitnya 4 juta pengusaha digital baru. Hal ini menjadi urgensi bagi perguruan tinggi untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu menjadi pengusaha digital.
Upaya mencetak pengusaha muda digital dilakukan melalui program Kampus Merdeka Startup Campus. Startup Campus adalah studi independen bersertifikat yang bertujuan untuk membangun kompetensi dan karakter pendiri startup bagi mahasiswa. Startup Campus dibentuk berawal dari keinginan Achmad Zaky untuk membawa Silicon Valley ke Indonesia.
”Startup Campus batch 1 sudah diadakan pada tahun 2021. Tim terbaik mendapatkan pendanaan dengan total Rp 450 juta. Untuk batch 2 di tahun ini, kami meningkatkan lagi jumlah pendanaan untuk tim terbaik hingga miliaran rupiah,” ucap Zaky.
Kurikulum pembelajaran di Startup Campus juga telah disesuaikan dengan kebutuhan prioritas para pendiri usaha rintisan mulai dari startup 101, ideation, minimum viable product (MVP), product market fit, pitching, hingga fundraising. Total jam belajar bertambah menjadi 900 jam yang dapat dikonversikan menjadi 20 satuan kredit semester.
”Banyak ilmu baru yang sangat praktikal untuk diterapkan dalam proses membangun startup maupun dalam kehidupan sehari-hari,” ujar tim Campusio, salah satu peserta terbaik Startup Campus.
Setelah sukses dengan Startup Campus batch 1, Acham Zaky Foundation kembali membuka batch 2 yang dilaksanakan pada Maret-Agustus 2022. Hadir dengan semangat baru, Startup Campus akan memberikan pendanaan yang lebih besar untuk tim terbaik, hingga miliaran rupiah.
”Tahapan seleksi dibuat sangat ketat untuk memastikan peserta yang lolos benar-benar bibit unggul yang memiliki potensi besar sebagai pendiri startup,” kata Zaky.
Tahun ini, lanjutnya, program tersebut hanya menerima 63 dari total 3.000 pendaftar. ”Pada batch selanjutnya, kami akan membuka lebih banyak kuota menjadi 150 peserta dan akan memberikan pendanaan yang jauh lebih besar, mencapai miliaran rupiah. Kami menargetkan 10.000 pendaftar dari seluruh Indonesia, terutama dari daerah timur,” tutur Zaky.
Kecerdasan buatan
Dalam rangka mendukung program Pemerintah Indonesia untuk mencetak 600.000 talenta digital setiap tahun serta mendorong Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, digelar program untuk mendorong mahasiswa mengasah keterampilan berwirausaha dalam menciptakan start up berbasis teknologi. ”Program ini bertujuan mencetak startup-startup digital berbasis kecerdasan artifisial dari Indonesia,” ujar Octaviano Pratama selaku CEO BISA AI Academy sekaligus Ketua Pelaksana AI Creation.
Berkaca dari keberhasilan penyelenggaraan AI Creation angkatan pertama 2021, angkatan kedua dilaksanakan mulai Februari 2022 berafiliasi dengan platform Kampus Merdeka. Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman.
President Huawei Cloud Indonesia Jason Zhang memaparkan, program ini merupakan wujud komitmen jangka panjang Huawei dalam mengakselerasi transformasi digital Indonesia. Itu terutama dalam hal dukungan terhadap penguatan ekosistem digital dan pengembangan talenta digital.
”Selama lebih dari 21 tahun hadir dan tumbuh di tengah masyarakat Indonesia, Huawei berharap terus dapat berkontribusi dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi pascapandemi serta berpartisipasi untuk mendukung visi besar Indonesia Emas 2045. Di bawah payung komitmen besar I Do, Huawei sekarang ini memiliki target menyiapkan 100.000 talenta digital hingga 2024 sebagai salah satu sumbangsih untuk menyiapkan SDM yang terampil dan siap untuk mendukung laju pertumbuhan perusahaan rintisan digital di Indonesia,” ujar Jason.
Hingga kini, Huawei Cloud telah melibatkan 2,3 juta developer, 14.000 mitra konsultan, 6.000 mitra teknis, serta merilis 4.500 produk marketplace. Huawei Cloud juga telah menjadi platform penting bagi berbagai organisasi untuk go digital.
Huawei Cloud menyerukan kepada segenap kalangan dalam ekosistem untuk berpikir dan bertindak secara cloud native, menyelami matra digital dan menggarap berbagai potensi layanan dalam proses digitalisasi. Dalam hal ini, talenta digital memainkan peran penting dalam digitalisasi. Karena itu, dalam pengembangan talenta, Huawei Cloud mengontribusikan teknologi sebagai layanan untuk inovasi yang fleksibel serta keahlian sebagai layanan yang unggul.
Hingga akhir 2021, Indonesia menempati posisi kelima di dunia dengan 2.322 startup setelah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada. Untuk mendorong pengembangan startup di Indonesia, Indonesia telah menginisiasi program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital sejak tahun 2016. Hingga saat ini dilaporkan lebih dari 1.160 calon pendiri startup telah memperoleh pendampingan dalam pengembangan proyek startup mereka.
Program Huawei AI Creation ini juga merupakan bagian dari program besar bernama Huawei Cloud Spark yang diluncurkan sejak Agustus 2020 di Singapura. Melalui program ini Huawei berkolaborasi dengan pemerintah, inkubator terkemuka dan perusahaan venture capital (permodalan), serta universitas membangun platform pendukung bagi munculnya perusahaan rintisan. Saat ini lebih dari 40 perusahaan rintisan telah berpartisipasi dalam program ini.
Program Spark ini telah menginvestasikan lebih dari 100 juta dollar AS untuk tiga tahun dan menyediakan dukungan komprehensif bagi ekosistem startup dan menciptakan nilai baru bagi para startup.
Program AI Creation ini diawali dengan seleksi proposal ide startup berbasis AI, di mana mahasiswa membentuk tim untuk membangun startup digital mereka. Hasil dari seleksi ide, dipilih 30 besar startup yang akan diberikan fasilitas membangun startup digital dari segi pengembangan teknologi dan kecerdasan artifisial (hacker), desain dan produk (hipster), serta bisnis dan manajemen (hustler).
Selama tiga bulan, para peserta akan ditantang untuk membangun sendiri produk startup mereka, brand beserta teknologi yang akan dipergunakan di bawah bimbingan dan arahan dari para pakar dan praktisi yang terlibat dalam program ini. Peserta juga akan dibekali dengan wawasan industri, pengembangan aplikasi, dan bisnis melalui lebih dari 50 webinar melalui Tampil ID. Peserta juga diberikan fasilitas Huawei Cloud secara gratis.
Saat ini, 10 startup finalis AI Creation yang telah diseleksi dari angkatan pertama tahun ini akan mempresentasikan produk mereka masing-masing di Huawei Exhibition Hall pada Januari 2022, dengan harapan menarik perhatian investor yang tertarik mendanai proyek rintisan mereka tersebut.