Gelar ”Chevalier” dari Pemerintah Perancis untuk Nyoman Nuarta
”Untuk semua alasan itu, Perancis memberikan gelar kepada Nyoman Nuarta dengan mengangkatnya sebagai Ksatria (Chevalier) dalam Ordo Seni dan Sastra,” kata Olivier Chambard.
Oleh
Putu Fajar Arcana
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Perupa Nyoman Nuarta memperoleh gelar ”Chevalier dans l’Ordre des Art et Lettres” dari Pemerintah Perancis. Medali tanda kehormatan sebagai ksatria dalam ordo seni dan sastra itu disematkan Duta Besar Perancis untuk Indonesia Olivier Chambard, Rabu (3/11/2021), di kompleks NuArt Sculpture Park Bandung, Jawa Barat. Olivier hadir di Bandung melakukan kunjungan kerja selama 2-3 November 2021.
Menurut Olivier, sebagai ekspresi kebebasan dalam sebuah pernyataan yang terbuka dengan alam dan lingkungannya, NuArt Sculpture Park merupakan ruang yang membela kebebasan berekspresi dan melawan segala bentuk diskriminasi, dengan menerima perbedaan berbagai sudut pandang, tanpa membedakan ras, jenis kelamin, dan kepercayaan.
”Nilai-nilai ini memiliki kesamaan dengan nilai-nilai yang dimiliki Perancis dan mencakup universal berkat dukungan figur seperti Nyoman Nuarta, yang tanpa henti, membelanya dengan tenaga dan keyakinan,” kata Olivier Chambard.
”Untuk semua alasan itu, Perancis memberikan gelar kepada Nyoman Nuarta dengan mengangkatnya sebagai Ksatria (Chevalier) dalam Ordo Seni dan Sastra,” kata Olivier Chambard.
Gelar kehormatan ini, tambah Olivier, adalah gelar Ksatria Seni dan Sastra, yang diberikan kepada para penggelut dunia artistik, yang telah menunjukkan dedikasi, serta peran yang besar dalam pengembangan seni dan sastra, terutama dalam kaitannya dengan negara Perancis. Nyoman Nuarta, tambah Olivier, selama ini telah memberikan kontribusi, mempromosikan, dan bekerja sama dengan para seniman Perancis. Nyoman juga telah berkolaborasi dengan menyelenggarakan berbagai pameran foto kontemporer serta mempromosikan karya para seniman Perancis.
Kehormatan
Pematung Nyoman Nuarta mengatakan, gelar Ksatria dalam Ordo Seni dan Sastra yang ia terima adalah kehormatan bagi dirinya. ”Ini kehormatan yang luar biasa bagi kami. Secara pribadi saya merasa mendapatkan perhatian khusus, apalagi ini datangnya dari negara yang sangat menghargai seni dan kebebasan seperti Perancis,” ujar Nyoman Nuarta.
Selama ini, kata Nyoman, karya-karya yang diciptakannya bersama tim di bengkel kerja di Bandung memang benar-benar diabdikan untuk menjalin kesederajatan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Karya monumental seperti Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bukit Ungasan Jimbaran, Bali, yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo tahun 2018, disajikan sebagai karya artistik yang menggemakan pernyataan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia mampu berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
GWK, kata Nuarta, menjadi bukti bahwa untuk menciptakan dan meraih keindahan, seni harus berangkulan dengan elemen-elemen sains dan teknologi. ”Ini juga yang penting. Seni tak bisa dipisahkan dari sains dan teknologi, ketiganya harus bergandengan untuk menciptakan sesuatu yang monumental,” kata peraih Satya Lencana Kebudayaan dari Pemerintah RI tahun 2014 ini.
Selama berada di NuArt Sculpture Park, Olivier dan rombongan menyempatkan diri untuk mengunjungi museum yang mengoleksi karya-karya Nyoman Nuarta sejak periode tahun 1970-an sampai hari ini. Duta Besar Perancis itu juga terkagum-kagum menyaksikan tayangan detik-detik terakhir penyelesaian patung GWK di gedung teater dalam kompleks NuArt Sculpture Park. Ketika mengunjungi bengkel kerja seniman kelahiran Tabanan itu, Olivier meneliti satu per satu bahan yang digunakan Nyoman Nuarta dalam membentuk patung-patungnya. ”Ini mengagumkan,” kata Olivier.
Menurut dia, tidak salah jika Nyoman Nuarta menjadi perupa dan seniman yang sangat terkenal di Indonesia bahkan dunia. Berkat Nyoman Nuarta, kehadiran NuArt Sculpture Park menjadi tempat yang wajib dikunjungi para anak muda beserta orangtua mereka. Mereka bisa berlatih dan melakukan lokakarya kreatif serta memungkinkan menonton pertunjukan yang sesuai dengan selera seni mereka. ”Kita berkumpul di suatu taman kebudayaan yang ide dan kreasinya menggelegak, semua berkat Nyoman Nuarta,” ujar Olivier.