logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanRawat Kembali Tradisi Pantun
Iklan

Rawat Kembali Tradisi Pantun

Pantun ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2020. Kini, melestarikan pantun menjadi tugas semua masyarakat.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/K6O9--JFuwwvnry1OqPtpyJpyOU=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2FIMG-20180715-WA0012.jpg
FRANSISKUS WISNU UNTUK KOMPAS

Jawara silat sedang beradu pantun, Minggu (15/7/2018). Mereka saling sahut-menyahut sebelum beradu duel.

JAKARTA, KOMPAS — Tradisi pantun perlu dirawat setelah resmi dinyatakan sebagai warisan budaya tak benda oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada Desember 2020. Pelestariannya dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Menurut Guru Besar Sosiologi Seni pada Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Arthur S Nalan, penetapan pantun sebagai warisan budaya tak benda patut disertai dengan tanggung jawab untuk melestarikannya. Itu sebabnya, masyarakat, khususnya generasi muda, perlu mengenal dan memahami pantun.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000