Ditjen Dikti Serahkan Dua Mobil Vaksinasi ke Pemprov DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima bantuan dua mobil vaksinasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek. Cakupan vaksinasi di DKI Jakarta akan diperluas.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyerahkan bantuan berupa dua mobil vaksinasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mobil itu akan digunakan untuk memperluas jangkauan vaksinasi ke publik.
Mobil tersebut hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan Universitas Prasetiya Mulya. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek Nizam, mobil ini semula akan digunakan untuk membantu daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Mengingat kondisi Covid-19 di Jakarta, mobil vaksinasi kemudian diserahkan ke Pemprov DKI Jakarta.
”Mulanya mobil ini diharapkan bisa dipakai di darah 3T. Tapi, karena DKI Jakarta membutuhkan, jadi digunakan di sini dulu,” kata Nizam pada pertemuan daring, Selasa (6/7/2021).
Per Senin (5/7/2021), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melakukan tes reaksi berantai polimerase (PCR) terhadap 25.809 orang dan ditemukan 10.903 kasus positif Covid-19. Dari temuan itu, 15 persen di antaranya merupakan anak-anak berusia 18 tahun ke bawah.
Menjaga ketat
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengingatkan agar perlindungan kepada anak diperhatikan. Ia mengimbau agar orangtua menjaga anak dengan ketat dan tidak membawa anak keluar rumah.
Sementara itu, jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta naik 4.169 kasus sehingga total ada 91.163 kasus aktif. Persentase kasus positif atau positivity rate di Jakarta selama sepekan terakhir ialah 39,9 persen.
Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman Suharti mengatakan, intervensi perlu dilakukan segera. Jika tidak, angka kasus aktif Covid-19 di Jakarta dalam 2-3 hari ke depan bisa menembus angka 100.000 kasus. Hal ini akan menambah beban fasilitas dan tenaga kesehatan yang saat ini sudah kewalahan.
Itu sebabnya vaksinasi semakin digencarkan di DKI Jakarta. Menurut Suharti, pemda menargetkan 8,8 juta penduduk di DKI Jakarta divaksinasi.
”Dua mobil vaksinasi dari Ditjen Dikti akan sangat bermanfaat bagi kami. Kami berjanji menggunakan ini sebaik-baiknya untuk pelaksanaan vaksinasi di DKI Jakarta. Ini akan membantu kami hadir dan memberikan layanan vaksinasi ke wilayah dan kelompok masyarakat yang lebih luas lagi,” ucap Suharti.
Mobil tersebut dilengkapi genset, kulkas penyimpan vaksin, mobile very-small-aperture terminal (MVSAT) untuk koneksi internet, tenda, pemancar sinar ultraviolet C untuk sterilisasi, dan meja atau kursi periksa. Ke depan, mobil ini dapat digunakan sebagai klinik bergerak.
Menurut Suharti, kinerja vaksinasi di Jakarta perlu diperkuat karena akan berdampak ke cakupan vaksinasi harian secara nasional. Hingga kini ada sekitar 320 sentra vaksinasi di DKI Jakarta. Lebih dari 130.000 vaksinasi dapat diberikan per hari. Dengan target satu juta vaksinasi per hari dari pemerintah, artinya, DKI Jakarta menyumbang sekitar 13 persen dari target harian tersebut.
”Jika kinerja Jakarta baik dan kuat, dampaknya ke nasional akan luas,” kata Suharti.
Ada lebih dari 4,8 juta orang di DKI Jakarta yang telah menerima vaksinasi dosis pertama. Penerima vaksin dosis kedua sebanyak lebih dari 1,9 juta orang. Vaksinasi pun telah menyasar kelompok usia 12-17 tahun, 18-59 tahun, dan warga lansia.
Untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19, Pemprov DKI Jakarta mengerahkan 140 rumah sakit dari total 193 rumah sakit untuk menangani Covid-19. Sejumlah fasilitas dialihkan untuk tempat isolasi pasien Covid-19, seperti Rusun Nagrak di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Sebanyak 28 fasilitas lain sedang disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus.