Dokter Kandungan Siapkan Rekomendasi Vaksinasi Covid-19 untuk Ibu Hamil
Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia merekomendasikan pemberian vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil. Vaksinasi ini terutama pada ibu hamil dengan risiko tinggi, seperti berusia di atas 35 tahun dan lainnya.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia mencatat setidaknya terdapat 536 ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebagian besar ditemukan tanpa gejala sehingga dikhawatirkan bisa berdampak buruk pada bayi yang sedang dikandung.
”Karena itu, kami mendorong adanya vaksinasi pada ibu hamil. Sebab, vaksinasi ini bisa menjadi upaya untuk melakukan pencegahan penularan pada ibu hamil serta keluarganya,” ujar Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Ari Kusuma Januarto dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Jakarta, Jumat (2/7/2021).
Berdasarkan data Covid-19 pada kasus ibu hamil yang dicatat oleh Kelompok Kerja Infeksi Saluran Reproduksi POGI pada April 2020-April 2021, terdapat 536 kasus Covid-19 pada ibu hamil. Dari jumlah itu, 51,9 persen di antaranya tanpa gejala dan tanpa bantuan napas (OTG). Sebanyak 72 persen terdeteksi pada usia kehamilan di atas 37 minggu.
Selain itu, kematian pada ibu hamil dengan komplikasi Covid-19 tercatat 3 persen dan 4,5 persen membutuhkan perawatan intensif (ICU).
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS juga menyatakan, ibu hamil akan mengalami kondisi yang lebih berat jika tertular Covid-19 dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya pun dapat terjadi.
Kami mendorong adanya vaksinasi pada ibu hamil. Karena vaksinasi ini bisa menjadi upaya untuk melakukan pencegahan penularan pada ibu hamil serta keluarganya.
Ari mengatakan, risiko penularan yang cukup tinggi tersebut membuat upaya perlindungan pada ibu hamil harus ditingkatkan. Pemberian vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil bisa menjadi cara yang dilakukan.Vaksinasi diharapkan bisa mencegah ibu hamil mengalami gejala berat jika terinfeksi Covid-19.
”POGI mendorong adanya vaksinasi pada ibu hamil. Kami tengah menyiapkan rekomendasi untuk pemberian vaksinasi bagi ibu hamil di Indonesia,” katanya.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat POGI Budi Wiweko menambahkan, sejumlah studi telah menunjukkan keamanan dari pemberian vaksin Covid-19 bagi ibu hamil. Dalam jurnal ”Preliminary Findings of mRNA Covid-19 Vaccine Safety in Pregnant Persons” yang diterbitkan pada The New England Journal of Medicine, ibu hamil yang mendapatkan vaksin Pfizer dan Moderna tidak mengalami kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang berarti.
Persentase kelainan pada kehamilan yang dialami pun setara dengan literatur yang ada sehingga dinilai tidak ada hal berbahaya yang terjadi pada ibu maupun janin yang dikandung. Persentase kematian janin di bawah usia lima bulan pun tidak meningkat.
Wiweko menyampaikan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 24 Mei 2021 telah mengeluarkan panduan sementara untuk penggunaan vaksin Covid-19 inaktif, CoronaVac yang dikembangkan oleh Sinovac. Dalam panduan itu dinyatakan, ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun serta memiliki indeks massa tubuh yang tinggi direkomendasikan mendapatkan vaksinasi dari vaksin buatan Sinovac. Selain itu, vaksinasi juga bisa diberikan pada ibu hamil dengan komorbid dan berisiko tinggi terpapar Covid-19.
Menurut Wiweko, saat ini belum ada data ilmiah mengenai efektivitas maupun potensi bahaya dari pemberian vaksin Covid-19 pada ibu hamil dan menyusui. Ibu hamil dan menyusui masuk dalam kelompok populasi rentan (vulnerable population).
”Namun, dengan berbagai pertimbangan dan risiko penularan Covid-19 pada ibu hamil, kami tetap merekomendasikan pemberian vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil dengan pemantauan ketat dari dokter. Bagi perempuan yang mendapatkan vaksinasi pun tidak perlu menunda kehamilan,” ucapnya.
Bantuan Jepang
Secara terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam siaran pers mengatakan, Indonesia telah menerima bantuan vaksin AstraZeneca dari Jepang sebanyak 998.400 dosis dari total 2,1 juta dosis vaksin yang telah disepakati. Vaksin bantuan ini rencananya akan didistribusikan ke daerah dengan tingkat risiko penularan level 3 dan level 4.
Dengan tambahan pasokan vaksin tersebut, total vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca mencapai 9.226.800 dosis. Sementara, total vaksin dari semua merek yang tersedia di Indonesia sebanyak 99.226.800 dosis.
”Terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Duta Besar Jepang, Pemerintah Jepang, dan seluruh rakyat Jepang atas perhatian dan bantuannya untuk membantu pengiriman vaksin AstraZeneca ke Indonesia,” kata Budi.